MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Seperti jamur di musim hujan, warung kopi dengan berbagai tema tumbuh subur di Kota Malang. Mulai dari yang bergaya klasik hingga modern banyak bermunculan di berbagai titik. Bagi yang ingin menikmati suasana tempo dulu dengan ornamen-ornamen klasik, Kedai Tjahaja Baroe menawarkan hal itu.
Owner Kedai Tjahaja Baroe, Mohammad Raihan Ghany mengatakan kepada Malang Posco Media, konsep tempo dulu yang diusung dari kedainya memberikan rasa berbeda bagi para konsumennya. Meskipun di era yang modern, ia mengajak para konsumennya untuk bernostalgia suasana kedai kopi di Indonesia pada tahun 90-an.
“Mungkin di luar sana banyak menghadirkan konsep-konsep yang terbarukan dan modern, namun disini kami mengajak para konsumen untuk menikmati suasana sarapan, makan siang dan ngopi dengan atmosfer yang berbeda,” terangnya.
Tidak hanya sekadar tempat untuk nongkrong, di Kedai yang baru dibuka pada pertengahan Juni itu turut menghadirkan menu sarapan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Nasi Ayam menjadi salah satu menu andalan yang banyak diincar oleh para pelanggannya.
“Kami buka sejak pukul 07.00 pagi hingga 10.00 malam, jadi memang kita hadir sebagai kedai yang bisa dijadikan konsumen tempat untuk sarapan. Tidak hanya sekadar ngopi dan nongkrong saja, tapi juga lebih dari itu,” ungkapnya.
Menurutnya antusias masyarakat cukup baik, kebanyakan yang datang berasal dari kalangan mahasiswa. Meskipun begitu, terkadang beberapa juga ada yang pekerja kantoran maupun keluarga.
“Kalau target pasar kita tidak hanya kalangan mahasiswa sebenarnya, lebih umum, siapa saja bisa mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kalau kebanyakan kedai di Malang hanya menyediakan kopi dan makanan ringan, kami disini hadir untuk menyediakan sarapan. Jadi konsumen lebih mudah ketika ingin mencari sarapan,” ujarnya.
Makanan dan minuman yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari makanan berat seperti nasi ayam, laksa, nasi goreng dengan harga mulai dari Rp 21 ribu, makanan ringan seperti roti bakar, pisang goreng wijen dengan harga Rp 12 ribu serta berbagai jenis minuman.
“Karena kita fokusnya memang kedai untuk sarapan dan minum kopi, kedepan harapannya bisa buka di beberapa titik, salah satunya di dekat kampus UMM. Selama ini kami lihat kebanyakan anak-anak mahasiswa disana untuk sarapan datangnya ke kota, Nah ini kami coba berikan yang dekat dengan lokasi mereka,” tandasnya. (adm/aim)