Monday, August 25, 2025

Beri Bantuan Alat Produksi dan Strategi Pemasaran UMKM

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) berkolaborasi dengan dosen Universitas Merdeka Malang (Unmer) dalam program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Mereka memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM di Kecamatan Wagir. Di antaranya UMKM Kuliner Bakso dan Kripik Singkong.

Tim ini terdiri dari tiga dosen dan melibatkan 24 mahasiswa. Mereka adalah Handika Setya Wijaya, S.Pd.,M.T (Unitri), Dr. Sinar Perbawani Abrina Anggraini, S.T.,M.T (Unitri) dan Luthfi Indana, S.Pd.,M.Pd (Unmer). Program ini mendapat pendanaan hibah dari Kemendiktisaintek.

Ketua Tim Dosen Handika Setya Wijaya, S.Pd.,M.T mengatakan, kali ini pembinaan dan pelatihan fokus pada kendala yang dihadapi mitra. Antara lain pengelolaan keuangan usaha, pemasaran yang masih diperlukan dengan memanfaatkan media sosial, melakukan analisis BEP dan SWOT serta hygiene sanitasi pangan.

“Untuk beberapa permasalahan di atas, kami meningkatkan kemampuan tata kelola manajemen melalui pelatihan dalam membuat laporan keuangan sederhana, penggunaan aplikasi keuangan, analisis BEP dan SWOT, dan e-commerce melalui media sosial serta hygiene sanitasi makanan,” katanya.

Kendala lainnya, kata Handika, pihak mitra membuat cetakan pentol masih menggunakan tangan dan butuh waktu lama untuk mencetak. Dan pentol bakso yang sudah terbentuk tidak seragam tergantung dengan keahlian tenaga kerja. Saat mencampur adonan pentol, mereka masih menggunakan tangan telanjang tanpa APD sehingga kurang steril.

PEDULI: Tim PMM kolaborasi dosen Unitri dan Unmer menyerahkan bantuan alat perajang dan penggoreng singkong kepada mitra

Demikian mitra dari UMKM kripik singkong masih menggunakan alat perajang semi manual yang kurang higienis. Selain itu, saat proses pengeringan masih menggunakan panas sinar matahari sehingga butuh waktu lama dan kurang merata.

Terkait kendala ini, tim PMM memberikan bantuan berupa alat pencetak pentol, alat perajang, alat pengorengan, dan design tata ruang proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Mereka merancang tiga alat teknologi tepat guna yang lebih efektif dan efisien serta design tata ruang.

“Tujuan dari inisiatif PMM ini adalah mengembangkan produksi UMKM dengan perbaikan manajemen, peningkatan SDM, dan perluasan pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dan usaha mitra,” terangnya.

Dr. Sinar Perbawani Abrina Anggraini, S.T.,M.T mengungkapkan, proyek pengabdian masyarakat ini berhasil mengatasi berbagai masalah pada dua UMKM Produsen Bakso dan Keripik Singkong. Melalui intervensi yang terpadu, proyek ini memberikan pelatihan manajemen, strategi pemasaran digital, dan bantuan alat produksi yang lebih modern dan higienis. Hasilnya, kedua UMKM tersebut mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.

UMKM Keripik Singkong berhasil meningkatkan omzet dari Rp 3.650.000 menjadi Rp 5.800.000 atau naik 59 persen. Sementara itu, UMKM Bakso mengalami lonjakan omzet yang lebih besar, dari Rp 20.800.000 menjadi Rp 35.000.000 atau naik sebesar 68 persen.

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa kombinasi perbaikan manajemen, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan modernisasi alat produksi merupakan strategi efektif untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah,” pungkasnya.(imm/adv/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img