.
Friday, November 8, 2024

Tim PKM ITN Malang

Beri Pelatihan Produksi Batik Pewarna Alami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengajarkan pembuatan dan pemasaran pewarna alami nabati kepada masyarakat. Mereka adalah Dr. Ir. Nelly Budiharti, MSIE dari Prodi Teknik Industri, Faidliyah Nilna Minah ST., MT., Prodi Teknik kimia, dan Ahmad Faisol ST MT., Prodi Teknik Informatika.

“Pewarna alami sudah ada yang menjual, tapi ketersediaannya masih terbatas. Maka, lewat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kami mengajarkan mitra untuk memproduksi pewarna alami nabati. Sekaligus memasarkan lewat digital marketing,” ujar Dr. Ir. Nelly Budiharti, MSIE, Ketua PKM ITN Malang.

- Advertisement -

Tim PKM ITN Malang ini menggandeng tiga mitra, yakni UD Natura Creo Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Paguyuban Pembatik Ikat (PPI) Bulan Asri Desa Randuagung Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, dan PKK RW 04 Tunjungtirto Semarak Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Selama ini UD Natura Creo sudah rutin memproduksi batik dan pernah menerapkan pewarna alami dalam bentuk liquid/larutan yang dikerjakan secara manual dengan merebus dan merendam. Sementara, PPI Bulan Asri dalam memproduksi batik pewarnaan masih menggunakan pewarna sintetis. Sedangkan PKK Tunjungtirto Semarak belum pernah melakukan produksi batik sama sekali.

Bahan untuk pembuatan pewarna alami pun mudah didapat, karena berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seperti daun ketapang, daun mangga, daun alpukat, dan biji bixa orellana (kesumba). Bahan-bahan tersebut sebelumnya dibersihkan, kemudian dipotong-potong sesuai jenisnya, dan dimasukkan ke mesin ekstrak untuk dihancurkan. Setelah itu baru disaring dan diambil filtratnya. Filtrat merupakan larutan hasil penyaringan pada proses pemisahan.

“Daun yang digunakan adalah daun-daun yang banyak mengandung unsur tanin, agar warna yang dihasilkan pekat. Jadi tidak digunakan daun-daun bersifat licin seperti daun belimbing. Karena kandungan warnanya kurang,” ujar Nelly.

Dalam kegiatan ini, Tim PKM ITN Malang tidak hanya mengajarkan membuat pewarna alami saja. Tetapi juga mengajarkan cara membatik dengan beberapa teknik. Seperti, membatik dengan teknik colet/coletan dengan menggunakan kuas, teknik batik tulis, ecoprint, dan teknik sibori/jumputan.

Teknik batik tulis seperti umumnya menggunakan canting dan malam. Teknik ecoprint dengan menjiplak dedaunan ke dalam kain untuk menciptakan warna dan pola yang menarik. Dan teknik shibori dilakukan dengan mengikat/melilit kain secara langsung.

Peserta merasa puas karena sudah menghasilkan batik dengan warna indah, dengan dan motif menarik. Untuk membantu memasarkan Tim PKM ITN Malang juga menyiapkan rumahapem.com sebagai website penjualan aneka produk dari pewarna alami.

Selain itu, juga diajarkan menggunakan medsos Instagram dan facebook. Di dalam website terpasang foto pakaian, kain batik, hijab, tas, souvenir dan keramik yang semuanya menggunakan pewarna alami. “Harapan kami pewarna alami ini bisa diproduksi. Sehingga bisa meningkatkan kualitas produk serta pendapatan mitra,” pungkasnya. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img