.
Thursday, December 12, 2024

Berkali-Kali Jokowi Tegaskan Usut Tuntas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Di Malang Serahkan Santunan, Lihat Kondisi Stadion Kanjuruhan 

 

MALANG POSCO MEDIA- Berkali-kali  Presiden Joko Widodo meminta usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.  Terakhir saat  berkunjung ke Malang, Rabu (5/10) kemarin untuk beri santunan dan tinjau Stadion Kanjuruhan. Tapi hingga  tadi malam polisi belum tetapkan tersangka peristiwa  yang menewaskan 131 orang itu.

Presiden Jokowi kemarin berkunjung ke Malang terkait Tragedi Kanjuruhan. Ada dua agenda utama dalam kunjungan yang  didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo itu.

Pertama di RSUD Saiful Anwar (RSSA). Di rumah sakit milik Pemprov Jatim ini, Presiden Jokowi menemui ahli waris korban jiwa Tragedi Kanjuruhan. Lalu memberi santunan sebesar Rp 50 juta kepada ahli waris. Jumlahnya 129 orang dari total korban meninggal dunia 131 orang.

Jokowi juga melihat kondisi korban selamat yang sedang menjalani perawatan medis. Ia memastikan para korban selamat mendapatkan pelayanan terbaik. Di samping itu, Presiden Jokowi pastikan  perawatan korban selamat dalam Tragedi Kanjuruhan seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.

“Saya sudah menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah,” katanya kepada wartawan saat berkunjung di RSSA.

Tidak hanya itu, ia juga meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menyelesaikan kasus ini dalam waktu kurang dari satu bulan ini.

“Dibilangnya satunya  bulan ini, tapi saya minta kalau bisa kurang dari satu bulan ini agar kasus tuntas,” tegas Jokowi saat memberikan keterangan pers.

Presiden RI dua periode ini pun memastikan sudah menginstruksikan Kementerian PUPR  melakukan audit total seluruh stadion olahraga yang digunakan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Tujuannya agar Tragedi Kanjuruhan tak terjadi lagi. 

“Saya juga akan perintahkan Menteri PU (PUPR)  mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, semuanya. Apakah gerbangnya sesuai dengan standar? Cukup lebar atau tidak?  ” ungkapnya.

Selain itu juga mendorong semua pihak untuk bersama-sama memperbaiki tata kelola pertandingan sepak bola di Indonesia. Mulai dari manajemen lapangan, pertandingan, hingga pengelolaan stadion. Berkaitan dengan hal tersebut Jokowi menyampaikan  bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) juga  sudah menyatakan kesanggupannya untuk membantu perbaikan tersebut apabila diperlukan.

“Senin malam saya sudah telepon kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino. Beliau menyampaikan, kalau diperlukan FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya itu,” jelasnya.

Soal  komitmen pengusutan tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi kembali menyatakan agar tim yang ditugaskan bersungguh-sungguh. Tidak ada yang ditutup-tutupi. 

Ini merupakan penegasan yang ketiga kalinya oleh Presiden Jokowi. Pertama kali ia menegaskan mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan pada Minggu (2/10) saat memberikan keterangan resminya.

Penegasan kedua ketika berada di Kawasan Industri Terpadu Batang, Provinsi Jawa Tengah,  Senin (3/10) lalu.

“Sudah saya sampaikan, diinvestigasi tuntas, diberikan sanksi kepada memang yang bersalah,” ujar Presiden Jokowi saat itu.

Sebelumnya, Mahfud Md Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengatakan, Pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta untuk mengungkap tuntas tragedi Kanjuruhan.

Sejumlah menteri ikut dalam kunjungan Jokowi ke Malang. Di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menpora Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tampak juga mendampingi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji dan Plt  Direktur RSUD RSSA dr Kohar Hari Santoso.

Dari RSSA, Presiden Jokowi bertolak ke Stadion Kanjuruhan di Kepanjen. Usai melihat langsung kondisi stadion, Presiden Jokowi kembali memberi keterangan pers.

“Saya datang ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan gambaran lapangan peristiwa pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Kita tahu telah dibentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menko Polhukam. Kita harapkan tim ini nantinya segera bisa menyelesaikan tugasnya,” jelasnya. 

Presiden Jokowi  menekankan agar TGIPF harus melihat secara detail. Namun, dari kondisi lapangan ia mendapati beberapa problem utama. Yakni sulitnya akses pintu keluar yang terbilang sempit hingga tangga yang terlalu curam.

“Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada. Tapi itu saya hanya melihat lapangannya. Nanti semuanya akan disimpulkan oleh tim gabungan independen pencari fakta,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Standar akses keluar masuk stadion menjadi perhatian utama. Presiden Jokowi membandingkan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dalam hal akses keluar untuk evakuasi, 80.000 penonton hanya dibutuhkan 15 menit. “Standar ini yang harus kita miliki ” kata dia.

Sementara itu tadi malam Tim Inspektorat Pengawasan Umum Polisi Republik Indonesia (Irwasum Polri) dan Propam polri mengembangkan saksi yang diperiksa. Dari semula 29 orang bertambah menjadi 35 orang, 31 di antaranya anggota Polri. Namun belum ditetapkan tersangka.

“Saat ini tim baik Irwasum maupun Propam telah memeriksa 31 anggota Polri. Saat ini proses penyidikan sejumlah pihak belum selesai. Beberapa hal perlu kami dalami betul dan harus dengan unsur ketelitian dan kehati-hatian,” papar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mapolres Malang, tadi malam.

Ia menuturkan, saat ini total yang diperiksa sebanyak 36 orang saksi. Baik anggota polisi yang terlibat pengamanan hingga pihak luar masih didalami.

“Besok saya sampaikan progres Propam, Irwasum maupun tim sidik gabungan. Sesuai arahan Kapolri juga presiden agar dilakukan secara cepat dan maraton agar segera ada kepastian hukum. Ketika menetapkan status tersangka pada orang harus sesuai syarat formil dan materil sudah konsekuensi yuridis,” jelas dia.

Dedi mengatakan perpersangkaan pasal 359 KUHP harus dikaji secara komperhensif. Dikonfirmasi mengenai pihak suporter yang sempat dijemput kepolisian dan dimintai keterangan, Dedi membantah. “Sampai saat ini tidak ada laporan, saya sudah tanyakan ke Polda Jatim,” tutur Dedi.

Ia menambahkan, di tempat banyak jatuhnya korban, yakni gate 13 dan 14 memang terjadi desakan. Di lokasi yang sama, menurutnya anggota Polri juga meninggal dunia.

Sebelumnya  TGIPF  Tragedi Kanjuruhan menggelar rapat perdana. Rapat yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD menghasilkan sejumlah poin. Tim bersepakat  segera bekerja dan mencari akar masalah, serta memberikan rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi.

Tim akan merekomendasikan sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran pada pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Tim akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi FIFA dan peraturan perundangan kita. Juga sosialisasi serta pemahaman kepada seluruh stakeholder sepakbola, aparat keamanan, suporter, offical, dsb. Semua pihak terlibat harus memahami peraturan ini. (ica/tyo/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img