.
Friday, November 8, 2024

Jemput Siswa di Jalan Bandung Sesuai Menit

Berlakukan Drop Zone

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Parkir Motor Jalan Sultan Agung Hanya Satu Saf

MALANG POSCO MEDIA- Skema urai macet akibat parkir di sejumlah sekolah di Kota Malang akhirnya dibuat. Harus diterapkan dalam pekan ini. Sebab itu merupakan hasil rapat bersama Forum Lalu Lintas (Lalin) Kota Malang, Rabu (28/9) kemarin.

- Advertisement -

Sebelumnya parkir di  Jalan Bandung(Kompleks MIN 1, MTsN 1, MAN 2) dan parkir di Jalan Sultan Agung (SMAN Tugu Malang) dikeluhkan. Sebab menjadi biang macet.

Rapat koordinasi Forum Lalin melibatkan pengelola sekolah di dua jalan tersebut. Pengelola sekolah diminta melaksanakan skema pengaturan lalin dan parkir di kawasan sekolahnya masing-masing.  Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppy Anggi Khrisna yang memimpin rakor Forum Lalin di Mapolresta Malang Kota menjelaskan ada tiga skema pengaturan lalin di Jalan Bandung.  

Pertama pengaturan drop zone di Jalan Bandung. Yoppi menjelaskan pengelola tiga sekolah di Jalan Bandung diminta menyiagakan satpam atau pengatur lalin. Kemudian menentukan titik antar dan jemput masing-masing. 

“Waktu drop zone dibatasi, misalkan berapa menit. Nanti diatur sekolah. Artinya kendaraan berhenti di drop zone harus sesuai waktu yang ditentukan. Jika lewat batas waktu kendaraan akan diminta jalan lagi lalu putar ulang,” jelas Yoppi.

Kemudian skema kedua berupa pemisahan jalur atau klasterisasi jalur. Untuk skema ini, petugas dari sekolah dibantu personel lantas dan Dinas Perhubungan membagi jalur. Untuk di Jalan Bandung akan dibagi dua jalur untuk memisahkan pengantar jemput dengan pengendara umum.

Pembagiannya, lajur kiri digunakan pengantar-jemput siswa. Sedangkan lajur kanan akan digunakan pengendara umum yang melintas.

“Jadi langsung terbagi, kalau yang selama ini kan semua numpuk jadi satu. Klasterisasi jalur ini membagi yang mau antar jemput pakai lajur kiri yang tidak ambil kanan. Nanti akan ada petugas yang atur,” urai Yoppi.

Kemudian skema ketiga memberlakukan rekayasa lalin lainnya. Jika kedua skema ini belum maksimal, maka akan dipikirkan kembali skema rekayasa lalin. Salah satunya memberikan water barrier di kawasan dropzone dan sebagainya.

Sedangkan untuk kompleks sekolah SMAN 1, 3 dan 4 (SMAN Tugu) yang mengambil lahan parkir jalan umum di Jalan Sultan Agung, Yoppi menjelaskan sudah diputuskan beberapa hal.

Forum Lalin dan pihak pengelola sekolah menyepakati parkir motor yang selama ini dibuat lebih dua hingga empat saf tidak lagi dilakukan. Mulai pekan ini motor terpakir hanya satu saf saja.

“Jika dilanggar akan ada tindakan,” tegas Yoppi.

Selain itu hasil rakor juga memutuskan Dinas Perhubungan Kota Malang membuat marka parkir di sepanjang Jalan Sultan Agung. Juga akan memberi rambu diperbolehkan parkir. Untuk diketahui, selama ini tak ada marka dan rambu.

Tak ada rambu dan marka itu diakui Kasi Pengawasan Perpakiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Herry Santoso yang hadir  dalam Rapat Koordinasi Forum Lalin.

“Akan segera ditindaklanjuti pembuatan marka dan rambu di Jalan  Sultan Agung,” tegas Herry.

Ia menjabarkan selama ini penertiban parkir memang selalu dilakukan di kawasan Jalan Sultan Agung. Tahun ini  memang perlu dikendalikan lagi. Sebab pelajar sudah kembali masuk sekolah.

 Sedangkan di Jalan Bandung, Dishub Kota Malang pun nantinya akan menyiagakan personel. Khususnya saat waktu antar dan jemput sekolah. Sekaligus mengimpelemntasikan skema yang sudah diputuskan kemarin.

Kepala MIN 1 Kota Malang Drs Suyanto MPd mengatakan siap menjalankan apa yang sudah dibahas dalam Forum Lalin.

“Kami akan atur lagi yang dropzone. Sejak tahun  2017 menerapkan dropzone namun ya itu jam pulang sekolahnya yang belum bisa dikendalikan akhirnya macet,” tegas Suyanto.

Ia menjelaskan kedepan, pihaknya koordinasikan kembali sistem dropzone. Salah satunya memberitahukan pelajar  dan orang tua murid untuk bersiap dan tertib di drop zone. Artinya yang sudah siap dijemput akan langsung diminta ke area dropzone.

Jika masih menunggu maka tidak menunggu di depan sekolah. Begitu pula dengan orang tua atau wali murid yang menjemput.

“Jika anaknya belum siap di depan, kami akan minta mereka menunggu tidak di depan (di Jalan Bandung). Bisa parkir  dulu di Jalan Bogor yang relatif sepi dan sekitarnya. Jika siap baru langsung menuju dropzone,” tegas Suyanto.

Terhadap skema-skema lain, pihaknya akan kembali merapatkan dengan manajemen sekolah lain. Ia menegaskan tetap berkomitmen mengentaskan masalah macet di kompleks sekolah Jalan Bandung bersama-sama. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img