MALANG POSCO MEDIA – Pecepatan pembangunan daerah dapat terwujud dengan merangkul semua stakeholder Kota Malang. Pemkot Malang menggaungkan konsep hexahelix dengan menggandeng berbagai pihak, perbankan, swasta, komunitas, media, perguruan tinggi dan lainnya. Terbaru menggandeng Univeristas Negeri Malang (UM) dalam rencana realisasi pembangunan underpass Kota Malang.
“Kami kerjasama dengan UM untuk mengkaji detail underpass. Misal untuk menentukan lokasinya di mana, berapa anggarannya, sampai detail teknis lainnya,” jelas Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurut catatan Malang Posco Media, sudah dua kali Pemkot Malang dan tim Fakultas Teknik UM melakukan rapat koordinasi. Salah satu hasilnya adalah mengkaji persimpangan Masjid Sabilillah hingga pertigaan Jalan A Yani (depan PDAM lama) untuk menjadi lokasi Underpass Kota Malang.
Terkait kerjasama ini Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr AH Rofi’uddin M Pd., menjelaskan, kerjasama dalam pembangunan Kota Malang memang selalu diharapkannya bisa dilakukan dengan Pemkot Malang. Salah satunya di bidang infrastruktur yakni pembangunan Underpass yang tahun ini sedang dikerjakan. Apa yang telah direncanakan dengan Pemkot Malang tersebut menjadi kebutuhan UM juga.
“Karena kampus ini juga bagian dari Kota Malang. Maka kita juga ingin menjadi bagian dari pembangunan Kota Malang. Prioritas yang seperti dikatakan Pak wali salah satunya infrastruktur. Kita upayakan bisa realisasi tahun ini akan kita selesaikan sesingkat-singkatnya,” jelas Rofi’uddin.
Dekan Fakultas Teknik (FT) UM Prof Dr Marji M.Kes., juga menyampaikan bahwa ia dan tim yang sudah ditunjuk akan menyelesaikan kajian yang dibutuhkan Pemkot Malang dalam waktu 2 bulan ke depan ini.
Marji menjelaskan bahwa hal ini dilakukan UM sebagai bentuk kontribusi bagi perkembangan dan pembangunan daerah Kota Malang. Terutama untuk mengentaskan masalah klasik Kota Malang yakni kemacetan.
“Tentu kemitraan dengan Pemkot Malang ini kita lakukan dengan tujuan bersama-sama membuat Kota Malang ini semakin nyaman. Apalagi ini juga Kota Pendidikan, mahasiswa hingga pelajar menjadikan daerah ini jujukan,” pungkasnya.
Tidak hanya dengan UM, Pemkot Malang juga akan menggandeng Universitas Brawijaya (UB) tahun ini untuk merealisasikan pembangunan Big Data melalui Program Kelurahan Cinta Statistik (Kelurahan Cantik).
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan arti penting keberadaan data. Dengan adanya Kelurahan Cinta Statistik, diharapkan akan mempermudah penghimpunan data. Jadi data itu memang penting. Nantinya, data akan detail karena berbasis langsung dari data riil di kelurahan.
“Dalam waktu dekat ini juga akan kerja sama dengan Universitas Brawijaya, karena di sana ada Jurusan Statistika yang tidak menutup kemungkinan akan memberikan pendampingan juga kepada 57 kelurahan,” tegasnya.
Kerjasama baik juga dijalin erat dengan Polresta Malang Kota. Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan jalinan kerjasama yang gencar dilakukan adalah vaksinasi. Polresta Malang Kota berkoordinasi intens dengan pemerintah daerah untuk turut berpartisipasi mewujudkan Herd Immunity di wilayah Kota Malang.
“Yang selalu kita koordinasikan dan masih terus dijalankan adalah memaksimalkan capaian vaksinasi. Para kapolsek, bhabinkamtibmas kita minta terus pantau dan koordinasi dengan pihak puskesmas untuk hunting para lansia,” jelas Budi.
Ia menjelaskan saat ini diketahui memang wilayah Malang Kota mengalami kendala untuk mencapai target vaksinasi bagi lansia. Karena kendala yang dialami adalah tidak semua lansia dalam keadaan fit. Untuk itulah pihaknya membantu melakukan pantauan.
Ia juga mengapresiasi kerjasama dan gerak cepat turut menyukseskan Program Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan (Pamor Keris) Polresta Malang Kota. Bersama tim Polresta Malang Kota dan unsur pemda yakni Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP hingga Dishub Kota Malang program ini bisa menertibkan pelanggar-pelanggar Prokes di Kota Malang. (ica/aim)
