MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sambil ngelem, seorang pengamen terekam CCTV membobol toko topi branded di Jalan Kyai Parseh Jaya Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Diketahui pelaku berhasil menggondol topi seharga ratusan rupiah ribu dan nyaris menggasak sepeda lipat, Rabu (27/11) sore.
Pemilik toko, Widi menceritakan, aksi pelaku diketahuinya sekitar pukul 16.00. Saat kejadian, ia sedang berada di belakang sambil mencuci di kamar mandi. Karena kondisi hujan cukup deras, perbuatan pelaku di toko yang menempel rumahnya itu tidak terdengar jelas.
“Kemudian, saya ini memanggil anak saya untuk meminta tolong mengambilkan ember di depan. Posisinya, kedua anak saya itu sedang tidur. Setelah tiga kali saya panggil tidak merespon, saya agak mengeraskan suara dan anak saya yang besar terbangun,” ujarnya saat ditemui, kemarin.
Karena sang anak baru bangun, ia sempat terdiam ketika melihat pelaku hampir masuk rumah dari arah toko. Ia mengira pelaku ini makhluk halus, sehingga tidak meneriaki. Melihat anak Widi, pelaku bergegas keluar toko.
“Kemudian, saya berpikir mungkin karena tidur jadi ember ini mau saya ambil sendiri. Saat dekat toko, terasa ada hembusan angin. Dan air ini sudah masuk ke toko. Kondisi pintu terbuka sedikit dan bagian atas agak bengkok, tapi tertutup gorden,” jelasnya.
Ia melihat bahwa sepeda lipat anaknya yang SD sudah hilang. Kemudian ia mencoba melihat CCTV yang terpasang di dekat pintu toko. Ia melihat bahwa pelaku ini beraksi, mendobrak pintu toko miliknya.
“Jadi awalnya ini, pelaku mencoba memecah kaca pakai pisau tapi gagal. Kemudian berulang kali mencoba mendobrak pintu dengan kaki, setelah tiga kali akhirnya berhasil. Pelaku, langsung masuk dan melihat-lihat di dalam toko,” lanjut perempuan berusia 42 tahun, ini.
Widi mengatakan, bahwa toko tersebut sudah setahun ditutup sementara waktu. Sehingga ia hanya melayani pembelian produk dari online shop saja. Dan di toko itu juga, korban menggunakan sebagai tempat menyimpan sepeda.
“Saat kabur itu, pelaku sambil mengambil salah satu topi baru, dengan harga jual sekitar Rp 500 ribu. Dan membawa sepeda lipat. Tapi karena rantainya kendor, sehingga sepeda itu ditinggalkan di halaman rumah tetangga. Ia juga sempat sadar kalau terekam CCTV sehingga menarik kamera namun tidak sampai rusak,” sebutnya.
Widi mengatakan, dari ciri-ciri pelaku yang terekam sama dengan pelaku pencuri HP Samsung di tokonya dua tahun lalu.
“Ciri-ciri sama, dan mereka ini berkelompok. Saat beraksi itu ada tiga orang, dua menunggu di sepeda motor. Pelaku sambil ngelem (mabuk bau lem), beraksi. Niatnya mau mancal, tapi karena tidak bisa akhirnya ditinggal sepedanya. Sepertinya sudah mengincar cukup lama,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolsekta Kedungkandang AKP Effendi Budi Wibowo melalui Kasihumas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto, mengatakan sudah menerima laporan pihak korban. Widi bersama keluarganya telah membuat laporan di Polsekta Kedungkandang, Rabu (27/11) petang, tepat beberapa jam setelah kejadian.
“Sudah kami terima (laporan korban, red), saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Melalui petugas Unit Reskrim Polsekta Kedungkandang juga telah mendatangi lokasi, untuk meminta keterangan,” pungkasnya. (rex/jon)