MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah pada hewan ternak makin mengkhawatirkan. Salah satu upaya penanganan yang dilakukan pemerintah yakni melalui vaksinasi. Sebanyak 1.000 vaksin PMK telah disalurkan Kementerian Pertanian ke Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Malang. Vaksin tersebut diprioritaskan kepada hewan ternak yang sehat.
Besarnya populasi ternak di Kabupaten Malang menjadi sorotan di samping pesatnya penularan PMK yang terjadi. Sebanyak 300 dosis vaksin yang diterima seluruhnya di prioritaskan ke Malang Barat. Vaksin disalurkan kepada peternak melalui Koperasi Sinau Andandani Ekonomi (Kop SAE).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang Drh Woro Hamrukmi menjelaskan, masih dilakukan perhitungan di tataran Pemprov untuk jatah vaksin Kabupaten Malang.
“Masih 300 dosis vaksinasi perdana di Kabupaten Malang. Diserahkan secara simbolis melalui koperasi. Sementara belum diketahui kapan akan disalurkan lagi,” ujar Woro saat dikonfirmasi, Minggu (19/6).
Dikatakan, pihaknya masih belum menerima alokasi resmi dari provinsi. Sementara populasi sapi Kabupaten Malang cukup besar, misalnya di Kecamatan Pujon saja sekitar 21.286 ekor. Diperkirakan total lebih dari 200 ribu ekor sapi di Kabupaten Malang. Idealnya, kata Woro, dibutuhkan puluhan ribu untuk bisa melakukan pencegahan maksimal. Pihaknya telah menyampaikan kebutuhan itu ke tataran pimpinan.
“Untuk sapi perah berkisar 80 ribu ekor. Kami masih menunggu alokasi pasti dari provinsi,” katanya. Dari vaksin yang dibutuhkan akan distribusikan ke semua kecamatan yang mempunyai populasi sapi perah. Belasan ribu ekor, kata Woro, sudah terdata DPKH telah terkonfirmasi PMK. Pihaknya berharap agar penanganan dan pencegahan yang dilakukan mendapatkan hasil positif.
“Saat ini sudah terdata 14.188 terkonfirmasi, sapi yang PMK terus diberikan obat-obatan dan vitamin untuk penanganannya,” tandasnya.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, bantuan vaksin didapat dari Pemprov Jatim melalui program 1 juta vaksin darurat yang diluncurkan Kementerian Pertanian RI. Ia menyampaikan vaksin diprioritaskan lebih dulu pada hewan ternak yang masih sehat untuk melindungi agar tak tertular PMK. Setiap hewan ternak mendapatkan tiga dosis vaksin.
“Sama seperti vaksin Covid-19. Setelah diberi vaksin, selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemberian nutrisi,” ujar dia.
Ia menambahkan, dalam dua pekan mendatang, Pemprov Jatim akan kembali menyalurkan vaksin PMK. Tambahan tersebut akan diprioritaskan di Malang bagian barat maupun timur. Banyaknya sapi yang terjangkit PMK menjadi atensi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang. Untuk itu, Didik menekankan pentingnya peran lintas sektor.
“Mulai dari Pemkab Malang hingga pemerintahan desa setempat. Pemdes memiliki andil dengan mengalokasikan dana desa untuk penanganan PMK,” serunya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Shodiqul Amin mengatakan, vaksin yang diberikan harus sesuai SOP dokter hewan. Yakni untuk sapi yang tidak terpapar PMK. Pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tim ahli dokter hewan.
“Sejauh ini pemberian vaksin untuk yang masih sehat, karena jika diberikan ke yang sakit dikhawatirkan menambah mata rantai berimplikasi bahaya PMK, jika dibandingkan terkena di awal,” katanya. Ia mengatakan, untuk akurasi data, dirinya berkoordinasi dengan pemerintah desa di Malang Barat. “Populasi yang dikhawatirkan terkena imbasnya tidak hanya sapi, ada juga kambing,” sebut Politisi Partai Nasdem itu. (tyo/imm)