MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Permasalahan banjir menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Malang yang harus dituntaskan. Setelah menyusun Masterplan Drainase Kota Malang, salah satu solusi penyelesaian banjir dengan peningkatan dan perbaikan drainase di Kota Malang. Hal itu yang dilakukan Pemkot Malang setiap tahunnya.
Setidaknya sebanyak 67 titik drainase telah digarap sejak 2022 lalu. Beberapa diantaranya merupakan salah satu jalur drainase prioritas perbaikan impelementasi dari Masterplan Drainase Kota Malang. Tahun ini akan ada lagi prioritas pembenahan drainase lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Dandung Djulharjanto menjelaskan, titik drainase yang sudah dikerjakan seperti di kawasan Sudimoro, Jalan Raya Dieng hingga Kawasan Sumpil.
Ketiganya merupakan pengerjaan drainase yang menjadi implementasi perbaikan jejaring drainase tingkat kota dan masuk dalam peta atau Masterplan Drainase Kota Malang. Alokasi anggarannya pun tidak sedikit kurang lebih Rp 46,8 miliar dialokasikan untuk drainase di 2022 lalu. Terbesar sekitar Rp 6 miliar untuk peningkatan drainase kawasan Jalan Dieng.
“Kawasan-kawasan prioritas kita ada di lokasi lokasi yang memang selama ini langgana banjir. Seperti di wilayah Kelurahan Pisangcandi, drainase dikerjakan di Jalan Dieng hingga Jalan Terusan Dieng itu. Ada perbaikan dan peningkatan disitu,” kata Dandung kepada Malang Posco Media.
Dijelaskanannya, penanganan banjir di Kawasan Soekarno-Hatta, drainase yang ada di bawah jembatan ditingkatkan kapasitasnya, drainase di kawasan Sudimoro atau Jalan Terusan Soekarno-Hatta. Kedua titik ini akan dapat mengurangi volume luapan air yang datang dan menggenang di kawasan tersebut.
Warga RW 7 Kelurahan Mojolangu, Mulyadi, mengapresiasi upaya Pemkot Malang meningkatkankapasitas drainase kawasan Sudimoro tahun lalu. Saat ini banjir di kawasan tersebut sudah sangat berkurang
“Beberapa tahun lalu, disini banjir selalu parah. Karena di sini agak rendah datarannya air dari Jalan Soehat k ebawah sini semua. Tapi saat ini sudah tidak lagi setelah ada pekerjaan drainase itu,” jelas Mulyadi.
Dikatakannya lagi, meskipun pengerjaan memakan waktu cukup lama dan menutup jalan arah Sudimoro, Mulyadi menyampaikan hal ini dibutuhkan warga. Karena masalah genangan atau banjir selama ini selalu menjadi keresahan warga. “Harapannya jaringan drainase jalur lain di kawasan Soehat bisa diperluas,” ungkapnya.
Selain peningkatan kapasitas drainase, normisasi drainase juga kian digencarkan. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Surya Adhi Nugraha menyampaikan ada 5 titik drainase yang jadi prioritas normalisasi.
Utamanya mengarah pada kawasan perumahan yang kini juga kerap dilanda banjir. Dua titik ada di Perumahan Puri Cempaka Putih, Kelurahan Arjowinangun Kecamatan Kedungkandang. Tiga titik lainnya kawasan Sedudut Kelurahan Mulyorejo, Kampung Sanan, dan Jalan Ciliwung.
“Setiap hari pihaknya rutin melakukan survei untuk mengecek kondisi drainase. Tidak hanya pengecekan, kebanyakan drainase akan dikeruk untuk mengangkat sampah dan sedimen,” tandasnya. (ica/aim)