Wahyu Hidayat Dilantik Bersama 11 Pj Bupati
Penjahit Seragam Pelantikan Pj Wali Kota Malang Bangga
MALANG POSCO MEDIA-Pelantikan Dr Wahyu Hidayat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Malang dipastikan digelar tepat waktu. Yakni Minggu (24/9) besok di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Bersamaan itu pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan melantik 11 Pj bupati yang berakhir masa tugas besok. Sedangkan Pj Bupati Tulungagung dijadwalkan dilantik Senin (25/9).
“Tetap. Sebanyak 12 dari 13 Pj akan dilantik hari Minggu. Kenapa, karena masa baktinya habis hari Minggu, 24 September 2023,” jelas Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Jatim Didik Chusnul Yakin, kepada Malang Posco Media (MPM) di ruang kerjanya, Jumat (22/9) kemarin.
Seperti diberitakan MPM sebelumnya, Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Joko Widodo telah menetapkan Wahyu Hidayat sebagai Pj Wali Kota Malang. Itu bersamaan dengan sejumlah Pj kepala daerah di Jatim yang berakhir masa jabatan 24 September 2023.
Dikatakan Didik, pelaksanaan pelantikan 12 Pj kepala daerah di Jatim dibagi dalam dua sesi. Masing-masing sesi diisi enam Pj dari enam daerah. Pola ini diambil menyesuaikan kapasitas tampung ruang utama Gedung Negara Grahadi. Sebab, tidak mungkin pelantikan 12 Pj dijadikan satu sesi.
“Undangan melekat yang ikut masing-masing Pj kan juga banyak. Tidak hanya Pj-nya saja yang hadir. Makanya akan dibagi dua sesi. Sesi pertama pagi, pukuk 10.00 WIB dan sesi kedua pukul 14.00 WIB,” rinci Didik bernada serius.
Ditambahkanya, daerah yang sekdanya dilantik menjadi Pj kepala daerah sebaiknya segera menyiapkan sekda pengganti. Sebab harus konsentrasi pada jabatan baru sebagai Pj kepala daerah.
“Misalnya Sekda Kabupaten Malang. Setelah dilantik sebagai Pj Wali Kota Malang, Pak Bupati Malang harus segera menunjuk sekda baru,” kata Didik dengan menyebut kreteria pejabat yang cocok menggantikan posisi sekda kabupaten.
Sementara itu dari data yang dihimpun MPM dari berbagai sumber menyebutkan, SK pengangkatan untuk semua Pj kepala daerah di Jatim telah diteken Mendagri Tito Karnavian dan masing-masing diberi penomoran. Satu jabatan Pj kepala daerah satu SK, tidak bisa dirangkap 13 Pj kepala daerah sekaligus.
Menurut rencana, Sabtu pagi ini sekitar jam 09.00 WIB semua Pj kepala daerah yang sudah ditetapkan TPA diundang Mendagri untuk diberikan pengarahan.
“Betul. Besuk pagi jam 09.00 (hari ini) kita diundang ke Jakarta bersama Pj-pj yang lain se Indonesia,” kata Heru Soeseno, Pj Bupati Tulungagung kepada MPM di kantornya, kemarin siang.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kepada MPM kemarin mengaku belum menerima Surat Keputusan (SK) dari Kemendagri terkait Pj kepala daerah.
“Sebelum suratnya (SK) sampai (belum tahu), ya nanti menunggu surat resmi sampai,” tegas Khofifah saat di temui di sela-sela peresmian MCC, Kota Malang, kemarin.
“Pelantikannya ya sesuai dengan akhir masa jabatan (AMJ). AMJ nya kan tanggal 24 September,” tambah Khofifah.
Di sisi lain, rasa senang dan bahagia dialami Abdillah Sidik, penjahit yang menjahit pakaian dinas pelantikan Wahyu Hidayat sebagai Pj Wali Kota Malang.
Abdillah yang bertemu secara langsung dengan Wahyu Hidayat untuk mengukur pakaian pelantikan. Pengukuran pakaian dilakukan Kamis (21/9) lalu di kediaman Wahyu Hidayat. Abdillah bertugas menjahit satu stel Pakaian Dinas Upacara (PDU I) berwarna putih. Rencanannya pakaian yang dikenakan saat pelantikan besok selesai dan diambil Sabtu (23/9) hari ini.
Ia menceritakan sempat berbincang dengan Sekda Kabupaten Malang itu. Abdillah berharap Pj Wali Kota Malang memberi perhatian lebih kepada masyarakat bawah.
“Perasaan saya pasti senang sekali bisa diberi kepercayaan mengerjakan seragam yang akan digunakan untuk pelantikan. Ini artinya dari kalangan atas sudah memperhatikan saya. Dan ini kesempatan bagi saya untuk dapat terus mengembangkan usaha ini,” terang owner Top Model Ahli Jas itu.
“Ini kesempatan emas bagi saya, sebelum beliau dilantik saya sampaikan dulu harapan-harapan kami sebagai masyarakat. Ada dua pesan yang saya sampaikan, pertama supaya lebih memikirkan rakyat kecil dan yang kedua jangan terlalu menghambur-hamburkan anggaran,” lanjutnya
Mengenai usulan yang pertama, menurutnya warga masih membutuhkan perhatian yang lebih. Terutama terkait dengan perekonomian. Apalagi maraknya penjualan online, pasar-pasar banyak yang sepi pelanggan.
“Pasar pakaian ini sangat menurun, tidak hanya di Malang saja sebenarnya. Namun kami ingin pemerintah dapat lebih peduli terhadap kami-kami ini sebagai pelaku bisnis. Sehingga perekonomian di Malang terus meningkat. Besar harapan saya di Malang tidak banyak pengangguran, semua memiliki pekerjaan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat,” katanya. (has/ian/adm/van)