Malang Posco Media, Malang – Lonjakan performa Arkhan Fikri bersama Arema FC tak luput dari perhatian barisan tim pelatih. Berstatus menjadi best young player BRI Liga 1 2024/2025, pemain asal Serdang Bedagai ini diharap tetap membumi dan banyak belajar dari para senior. Selain itu, Arkhan juga diminta untuk tidak cepat puas dengan gelar saat ini.
“Arkhan cepat menanjak karena punya kualitas. Tapi, jangan sombong, besar kepala akan bikin karier kita cepat hancur,” tegas Asisten Pelatih Arema FC Kuncoro.
Arkhan datang di Arema FC saat masih berusia 17 tahun. Penampilannya di Timnas U-17 kala itu membuat manajemen Singo Edan yakin pada kualitas pemain yang membela Barito Putera di Elite Pro tersebut. Bahkan, kontrak jangka panjang selama lima tahun disodorkan pada Arkhan.
Kemudian, di musim ketiganya Arkhan sudah menjadi pilar penting di skuad Arema FC. Ia terpilih sebagai man of the match, player of the week, young player of the week hingga young player of the month selama beberapa kali.
“Tingkatkan terus, jangan puas cuma jadi Pemain Muda Terbaik, jadikan ini sebagai batu loncatan. Kalau bisa ke level Asia. Sama seperti mencari ilmu, gak ada habisnya,” tambahnya.
Selain itu, Kuncoro meminta pemain berusia 20 tahun itu untuk tidak sombong atas pencapaiannya. Selain itu, Arkhan juga harus berkaca kepada para pemain yang lebih senior. Bukan cuma mencontoh pemain yang kariernya awet, tapi juga memetik pelajaran dari pemain yang cepat menanjak kariernya, tapi kemudian cepat menghilang.
“Pemain muda kalau tidak terkontrol biasanya cepat merasa puas. Begitu itu tergantung si pemain. Kalau malas-malasan, mesti saja,” papar dia.
Namun, pria asal Gondanglegi ini yakin pada komitmen dan profesionalisme Arkhan. Dia yakin sang pemain masih belum puas dengan apa yang dicapainya.
“Saya pikir Arkhan gak seperti itu, dia pemain profesional. Anggap ini pekerjaan yang harus dijaga, ini harus disadari pemain muda. Intinya menambah porsi latihan sendiri, agar bisa awet,” tandasnya. (ley/jon)
