MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Sinergi Memperkuat Resiliensi Perekonomian Dinamika melalui Pengembangan Sektor Unggulan Daerah (SEKARTAJI) kembali digelar oleh Bank Indonesia (BI) Malang. Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, kegiatan ini menjadi momen strategis memperkuat sinergi antar daerah melalui penandatanganan kerja sama serta pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi.
Dalam kegiatan yang diinisiasi Kantor Perwakilan (KPw) BI Malang ini, sejumlah daerah di bawah wilayah kerja BI Malang resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Antar Daerah (KAD). Kerja sama tersebut meliputi Kota Probolinggo dan Kabupaten Blitar, Kota Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan, serta Kabupaten Malang dengan Kabupaten Ponorogo. Kepala KPw BI Malang, Febrina, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi antar wilayah.
“Dengan kerjasama antar daerah seperti ini kami yakin daerah di wilayah kerja BI Malang memiliki potensi masing-masing yang bisa dikerjasamakan. Dan memperkuat satu sama lain menyokong pertumbuhan ekonomi,” papar Febrina di di Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (17/6) kemarin.
Adapun ruang lingkup kerja sama mencakup berbagai sektor, mulai dari urusan pemerintahan, pembangunan, hingga pengembangan potensi ekonomi daerah. Salah satunya, kerja sama antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Ponorogo dalam hal fasilitasi pemenuhan bahan pokok serta pemasaran produk UMKM. Lebih lanjut, Febrina juga memaparkan kondisi ekonomi terkini di wilayah kerja BI Malang yang menunjukkan tren positif.
“Di 2024 pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang sebesar 5,20 persen. Ini di atas angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional. Ini didukung sektor konsumsi dan net export. Di sisi penawaran, di 2024 sektor industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 39,85 persen dari total perekonomian, disusul sektor perdagangan dan pertanian,” tegasnya.
Pertumbuhan ini juga tercermin dari keberhasilan pengendalian inflasi oleh pemerintah daerah. Berdasarkan data BPS, inflasi tahunan di wilayah kerja BI Malang tercatat berada di angka 1,36 persen hingga 1,58 persen.
Tidak hanya penandatanganan kerja sama, event SEKARTAJI tahun ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada daerah yang dinilai berhasil dalam pengelolaan ekonomi digital. Kota Malang, misalnya, meraih predikat Kartu Kredit Pemda (KKPD) Terakseleratif 2024, yang langsung diterima oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
“Apresiasi ini kami terima dengan bangga. Ini menandakan adanya keberhasilan dari upaya pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi di Kota Malang dengan baik. Kedepan kami akan terus mendorong berbagai upaya menggerakkan perekonomian dimulai dari lingkup pemda,” tegas Wahyu. Selain Kota Malang, Kota Batu turut menerima penghargaan sebagai daerah dengan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemda (IETPD) Terbaik 2024, sementara Kota Pasuruan mendapat predikat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terdigital 2024. (ica/aim)