MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pisang Sang Mulyo kini menjadi salah satu unggulan holtikultura Kabupaten Malang. Jenis pisang dengan ciri khas bertandan panjang bisa lebih dari 1,5 meter itu tengah berproses sertifikasi. Bibitnya juga disebut sudah dipesan gubernur Jatim hingga Presiden untuk disebarkan di berbagai tempat.
Bupati Malang M Sanusi menyampaikan, Pisang Mulyo terus dipromosikan dan diangkat sebagai kekayaan Kabupaten Malang. Hal ini berbuah manis dengan dukungan dari kementerian investasi hingga Kementrian Pertanian. Salah satunya dengan upaya menarik investor.
“Kami menginisiasi dan apresiasi serta promosikan kekayaan holtikultura Kabupaten Malang salah satunya Pisang Mulyo. Karena ini hasil inovasi yang bisa menjadi ikon Kabupaten Malang hingga Jatim sebagai pisang terbesar di dunia,” ungkap Sanusi.
Dirinya optimis dengan pengembangannya dapat memberikan manfaat ekonomi yang meluas bagi khsususnya masyarakat Srimulyo yang menjadi tempat lahirnya bibit pisang unggulan tersebut. Dikabarkannya, dari dukungan kementrian telah didapati gambaran adanya pabrik pengolahan tepung pisang nantinya di Kabupaten Malang. Hal ini demi menyambut potensi Sang Mulyo dan meningkatkan nilai melalui produk pascapanen.
“Mulai difasilitasi dari Menteri Investasi ada gambaran pengelolaan Pisang Mulyo pascapanen dengan dibangun pabrik pengolahan tepung. Untuk bibitnya sendiri Presiden bahkan sudah pesan 1 juta bibit,” jelasnya.
Kepala Desa Srimulyo Muhammad Mukhlis mengatakan, Pisang Mulyo adalah nama yang diberikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sesuai dengan nama Desa Srimulyo. Pisang unggulan itu bisa mencapai panjang tandan 1,5 meter dengan jumlah sisir 16-22.
“Ini merupakan pengembangan produk dari Bumdes Desa Srimulyo. Oleh bupati didaftarkan ke Haki. Perkembangan terbaru dari kementerian datang untuk merencanakan adanya pengolahan pascapanen yaitu tepung pisang nantinya untuk ekspor,” urai Mukhlis.
Dirinya juga sempat diajak bupati ke Pulau Bali dengan Kementrian investasi untuk memperkenalkan dan mempromosikan Sang Mulyo. Pisang Mulyo memiliki keunggulan rasa manis dan buah yang banyak dalam satu tandan pisang.
“Adanya sejak tahun 2016. Beratnya bisa sampai 50 kilogram, rasanya manis,” tambah Mukhlis.
Mukhlis menceritakan, dulunya Pisang Mulyo hanya pemberian bibit dari balai benih yang berada di Kabupaten Solok Sumatera Barat. Lantas ditanam di Desa Srimulyo dengan harapan tumbuh dengan baik, namun sempat gagal. Kemudian dengan beberapa pengembangan dan adanya persilangan-persilangan melalui percampuran benih hasilnya tumbuh menjadi pisang dengan panjang randan yang di atas rata-rata.
“Dari desa dikembangkan melalui Bumdes. Bumdes juga yang mendapatkan pesanan dari Pemprov Jatim dengan bantuan Pemkab Malang oleh Gubernur sekitar 40 ribu bibit. Tujuannya untuk disebar ke beberapa daerah,” terang Mukhlis. Dirinya berharap sertifikasi Haki yang diajukan segera mendapatkan kepastian dan Pisang Mulyo dapat terus dikembangkan. Termasuk dengan wacana adanya pabrik pengolahan pascapanen.(tyo/aim)