Mudhofi: Rekening Diblokir Petani Mengeluh Tak Bisa Beli Pupuk
MALANG POSCO MEDIA – Presiden Prabowo Subianto disarankan memecat Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. Itu menyusul pemblokiran 31 juta rekening dormant atau rekening yang tidak aktif selama lebih dari lima tahun.
Hal itu diungkapkan Komisaris Utama PT Inti Rosan Makmur Sentosa Tulungagung HM Mudhofi Siswoyo saat menghadiri HUT ke 5 Malang Posco Media (MPM), Jumat (1/8) kemarin.
‘’Mestinya kalau ada rekening dicurigai digunakan untuk tindak pidana laporkan ke APH (aparat penegak hukum). Jangan asal main blokir dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat,’’ tandas Mudhofi.
Dikatakan Mudhofi, dua nomor rekening bank BUMN cabang Jakarta miliknya saat ini ikut diblokir PPATK. Satu rekening untuk mata uang Indonesia (IDR) isinya hanya Rp 56 juta. Satu rekening lainnya dalam mata uang Dollar Singapura nilainya cukup lumayan.
Pemblokiran itu, lanjut pengusaha ternama di Jakarta, dilakukan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak perbankan. Nomer rekening tiba-tiba tidak bisa dibuat transaksi karena masuk daftar rekening dormant.
‘’Selama menjadi pengusaha, saya selalu taat membayar kewajiban kepada negara. Dua rekening saya yang diblokir itu biasanya saya gunakan untuk membayar UKT (Uang Kuliah Tahunan) keponakan-keponakan saya. Apa salah saya kok tahu-tahu diblokir,’’ kata pengusaha kelahiran Tulungagung ini.
Mudhofi menyebutkan, rekening dormant yang diblokir PPATK kini juga dikeluhkan kalangan masyarakat menengah bawah. Bahkan banyak di antaranya milik petani dan kini kesulitan membeli pupuk karena uangnya tidak bisa diambil gara-gara rekeningnya diblokir PPATK.
‘’Sangat banyak keluhan masyarakat yang masuk ke saya gara-gara rekeningnya diblokir PPATK tanpa ada pemberitahan lebih dahulu. Karena itu, saya menyarankan pak presiden mencopot Kepala PPATK yang sudah bikin gaduh di masyarakat,’’ kata Mudhofi bernada serius.
Ditambahkan dia, kendati sudah ada perintah pembukaan blokir 31 juta rekening dormant tetapi dua rekening miliknya masih belum bisa digunakan. Sebab, pemilik rekening diblokir harus membawa dokumen resmi ke petugas bank.
‘’Saya ini pengusaha. Waktu adalah uang. Ngurusi buka blokir rekening tidak semudah yang disebutkan. Ribet sekali. Dan harus datang sendiri tidak bisa diwakilkan,’’ kata Mudhofi sembari masuk mobilnya yang akan membawanya ke bandara Juanda Surabaya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kebijakan blokir rekening pasif (dormant) yang dilakukan PPATK justru untuk melindungi rekening-rekening nasabah yang tidak melakukan transaksi dalam jangka waktu tertentu tersebut.
“Kami juga sudah mengkonfirmasikan kepada PPATK terhadap langkah-langkah yang diambil oleh PPATK, dan kami mendapat penjelasan sebagai berikut; bahwa PPATK justru ingin melindungi rekening-rekening nasabah yang diduga dormant,” kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/7) lalu.
Sebab, kata dia, rekening-rekening nasabah yang diduga dormant itu meski tidak digunakan untuk transaksi debet atau kredit kerap kali tetap dikenanakan biaya adminstrasi.
“Karena rekening-rekening nasabah yang diduga dormant itu, yang namanya uang administrasi itu tetap diambil, tetapi kemudian bunga-bunga yang dibayar itu tidak diberikan. Itu hak nasabahnya tidak diberikan,” ujarnya.
Berdasarkan konfirmasi dengan PPATK, dia juga menyebut kebijakan blokir rekening itu dilakukan dalam rangka memberantas judi online sebab rekening pasif tersebut kerap dijadikan untuk menampung transaksi judi online.
“PPATK juga menemukan dormant-dormant itu ada yang berasal dari jenis-jenis kejahatan seperti judi online,” ucapnya.
Oleh karena itu, Dasco menyebut bahwa apabila nasabah keberatan dengan penghentian sementara PPATK tersebut dapat melakukan konfirmasi untuk dibuka kembali.
“Sehingga PPATK kemudian membekukan sementara, menunggu konfirmasi dari pemilik rekening tentunya, dan itu menurut PPATK tidak susah ketika untuk mengaktifkan kembali,” katanya.
“Sehingga nasabah-nasabah itu juga tahu bahwa rekeningnya selama ini apakah aman atau tidak aman, berkurang atau tidak berkurang,” sambung Dasco.
Terhadap polemik yang berkembang di masyarakat, Dasco pun kembali menggarisbawahi bahwa kebijakan PPATK tersebut justru dimaksudkan untuk menyelamatkan uang nasabah.
“PPATK melakukan langkah-langkah justru untuk menyelamatkan uang nasabah,” kata dia.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan penghentian sementara transaksi pada rekening pasif (dormant) guna mencegah kejahatan keuangan, namun nasabah tetap bisa mengaktifkannya kembali dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan.
Dikutip dari pengumuman dalam akun resmi Instagram @ppatk_indonesia, Senin (28/7), PPATK menjelaskan bahwa rekening dormant merupakan rekening tabungan, baik perorangan atau perusahaan, rekening giro, maupun rekening rupiah/valuta asing yang tidak digunakan untuk transaksi apapun selama 3 hingga 12 bulan.(has/ntr/van)