Malang Posco Media Full Cover Liga 1 Berlanjut ke Turki (3)
MALANG POSCO MEDIA-Ketika menulis bagian ketiga tulisan ini, saya sudah berada di Turki. Tepatnya di Kota Antalya. Thanks God. Ini liputan terjauh yang saya alami setelah 2,5 tahun lalu ke Malaysia meliput pertandingan Timnas Indonesia.
Sebelum sampai di Antalya tentu saja ada kisahnya yang masih satu rentetan dengan amazingnya Malang Posco Media memberikan tugas di musim ini. 14 Januari, atau tepat sebulan sebelum saya pulang ke Malang, tak sampai dua minggu saya di Bali, Manajer Arema FC Women Fuad Ardiansyah menelepon saya. Sekitar pukul 07.00 pagi.
Saya masih tidur. Tentu saja. Bagaimana tidak, semalam sebelumnya saya tugas sampai dinihari, bahkan nyaris pagi. Arema FC melawan PSS Sleman, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, yang harus ditempuh sekitar satu jam dari tempat tinggal saya di Seminyak. Selesai menulis berita pukul 01.30, bahkan baru sampai nyaris pukul 3 pagi.
Semalam itulah perjuangan kami ketika memberikan update buat pembaca setia di Malang, ketika laga digelar pukul 21.45 waktu Bali tentunya.
Kembali soal calling pagi hari dari Pak Fuad, saya balas beberapa saat. Karena kebetulan saya juga terbangun. Tidak biasa dia telepon pagi-pagi.
“Siap pak, ada apa?” tulis pesan WA saya.
Dia langsung menelepon, menjelaskan agenda Arema FC Women. Ia hanya bertanya, “Siapkah tugas di luar negeri?” tanya Pak Fuad dari seberang telepon.
Tentunya perbincangan berlanjut, mengenai kemungkinan dan kesiapan New Malang Pos (ketika dia telepon brand belum berganti Malang Posco Media) untuk mengikuti perjalanan Arema FC Women. Tentunya saya tak bisa menjawab untuk hal ini. Karena durasinya 2-3 minggu, termasuk karantina usai dari luar negeri.
Setelah itu giliran saya berkomunikasi dengan pemred Mas Abdul Halim. Yang akhirnya berlanjut komunikasi antara Mas Halim dan Pak Fuad, yang kemudian juga berlanjut ke Pak Sudarno, Direktur Utama (Dirut) Malang Posco Media.
Sampai 26 Januari 2022, akhirnya saya mendapatkan pesan khusus dari Pak Dirut di grup kantor. Intinya saya harus segera menghubungi Manajer Arema FC Women, segera! Jawaban saya. Siap.
Belum saya telepon, pesan datang dari manajer, mengenai penugasan buat saya. Saya belum tahu kalau ke Turki. Tahunya ke negara Eurasia yang berada di lintas benua antara Asia dan Eropa.
Tunggu sampai launching dari Arema FC. Begitu kira-kira pesannya. Baiklah, saya selanjutnya konsentrasi liputan di Bali. Sembari terus menjaga diri. Jangan sampai drop, ketatkan prokes agar tak terpapar Covid-19. Seperti di kisah sebelumnya, bagaimana kembali meningkatnya penularan Virus Korona membuat saya ekstra waspada.
Sebelumnya saya sengaja tak banyak berkabar, karena pandemi. Ya itu, reaktif atau positif, semua akan buyar seketika.
Bersyukur sampai tugas terakhir semua aman. Saya bisa fokus bersiap Tour Eropa. 14 Februari tiba di Malang, 17 Februari saya bertolak ke Turki. Hanya dua hari di Malang ntuk temu kangen teman-teman di kantor dan keluarga di rumah.
Setelah itu, perjalanan panjang ke Turki. 12 jam terbang full dari Soekarno Hatta ke Turki. Melelahkan. Akhirnya, saya merasakan bagaimana pemain asing dari Eropa atau dari Amerika Latin menuju Indonesia dan begitu tiba, adaptasi jam.
Saya mendarat di Turki, tepatnya di Istanbul pukul 06 pagi waktu Turki atau pukul 10.00 di Malang, 18 Februari. Masih susah update, karena hanya memanfaatkan waktu satu jam menghidupkan handphone.
Sampai akhirnya pukul 10 pagi sampai di Antalya. Menuju hotel Innviska di Belek, Antalya, dan baru update lagi jam 1 siang, atau sudah jam 5 sore di Malang. Saya adaptasi, menyesuaikan jam deadline baru yang berbeda empat jam. (ley/van)