Sabtu (2/12) hari ini Final Piala Dunia U-17. Digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Yang bertanding timnas asal Benua Eropa. Prancis versus Jerman.
Timnas Indonesia sudah terhenti di babak grup. Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U-17 sempat membuka asa lolos ke-16 besar. Itu melalui perebutan peringkat tiga terbaik dari setiap grup. Arkhan Kaka dkk hanya bisa berada di posisi enam dari enam tim peringkat tiga terbaik tersebut. Poin dua dikumpulkan Indonesia hasil dari skor imbang lawan Ekuador dan Panama, serta satu kekalahan dari Maroko.
Itu sejarah. Setidaknya Timnas Indonesia U-17 sudah berbuat. Bermain maksimal sebagai tuan rumah.
Pun telah memberi optimisme baru untuk dunia sepak bola Tanah Air. Indonesia bisa berkembang asalkan diimbangi pembinaan pemain yang makin profesional.
Pesepak bola, terutama pemain muda masih punya mimpi. Sebab mereka melihat usaha Timnas Indonesia U-17 dan negara lain yang bertanding di Indonesia. Ya, jadi inspirasi baru untuk anak Indonesia.
Jadi tak sekadar sebagai tuan rumah. Tapi telah memberi harapan. Dunia luar pun memberi perhatian bahwa ada anak-anak Indonesia. Bahwa ada Indonesia, negeri di Asia Tenggara yang mampu menjadi tuan rumah event dunia.
Indonesia pun jadi saksi sejarah sepak bola Eropa. Itu lantaran Timnas U-17 Jerman dan Prancis ingin menjadi yang terbaik.
Jerman mau bikin sejarah dengan kali pertama menjadi juara, sementara Prancis yang pernah meraih gelar di tahun 2001 ingin membalas dendam pada Tim Panser yang mengalahkan mereka di final Piala Eropa U-17 2023.
Apalagi pelatih Timnas Prancis U-17 Jean-Luc Vannuchi memastikan pertandingan akan berlangsung ketat. Mereka anggap Jerman bukanlah lawan yang asing.
Keduanya sudah sempat berjumpa di final Piala Eropa U-17 2023 di Hungaria. Sehingga sudah saling memahami kondisi masing-masing.
Pelatih Timnas Jerman U-17 Christian Wueck juga tak mau kalah. Ia menyebut partai final Piala Dunia U-17 2023 ini memiliki keunikannya tersendiri. Selain karena kedua tim sama-sama berasal dari Eropa.
Menurut dia, di Stadion Manahan menjadi pengalaman yang sangat menarik. Sebab bisa bermain kembali melawan Prancis setelah menghadapi mereka dalam beberapa bulan sebelumnya. (*)