spot_img
Friday, October 11, 2024
spot_img

Binus University Malang Luncurkan Prodi Digital Psychology

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Era digitalisasi terus merambah ke berbagai sektor strategis. Bahkan ke depan beberapa lapangan pekerjaan juga akan ada formasi baru. Menghadapi hal itu, Binus University Malang secara resmi membuka program studi (prodi) baru bernama Digital Psychology.

Prodi ini sebagai upaya dalam mewadahi kebutuhan perilaku manusia di era digital, maka industri memerlukan tenaga ahli yang tidak hanya memahami ilmu psikologi. Namun, juga mampu mengintegrasikan teknologi dan data untuk mendapatkan solusi yang efektif.

- Advertisement -

Deputy Dean Faculty of Humanities, Raymond Godwin mengatakan, adanya prodi ini adalah langkah penting dalam menjawab tantangan zaman. Program studi tersebut resmi diperkenalkan dalam acara Studium Generale dan Launching New Program yang digelar di Kampus Binus Malang pada Rabu (25/9).

“Kebutuhan industri dan masyarakat semakin terus berorientasi pada perkembangan teknologi. Digital Psychology dirancang untuk melahirkan generasi profesional yang selain memahami ilmu psikologi, juga mampu memanfaatkan teknologi dalam menciptakan solusi digital untuk meningkatkan kesejahteraan mental,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa Digital Psychology memiliki durasi perkuliahan 4,5 tahun. Lulusannya, akan mendapat gelar akademik ganda yaitu S.Psi dan S.Kom.

Menambahkan hal tersebut itu, Dean School of Computer Science Derwin Suhartono menyebutkan program studi ini, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana psikologi dan teknologi digital saling terhubung. “Lulusan dari program ini, akan dibekali kemampuan solusi teknologi, khususnya dalam mengembangkan sistem intervensi psikologis yang lebih akurat dan personal,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Kampus Binus University Malang Robertus Tang Herman mengungkapkan, kurikulum program studi tersebut telah disusun dengan riset dan uji coba yang komprehensif. Sehingga melahirkan formula dengan mengintegrasikan ilmu psikologi dan pengembangan teknologi digital.

“Nantinya, kami juga akan mendorong mahasiswa lulusan digital psychology untuk dapat menjadi digital technopreneur. Sehingga bisa menjadi pelopor dalam menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, namun juga memiliki nilai bisnis yang tinggi,” tandasnya. (hud/udi)

- Advertisement -
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img