MALANG POSCO MEDIA-Workshop Guru Menulis Periode ke-6 Malang Posco Media digelar Sabtu (24/9) hari ini. 50 peserta sudah memastikan hadir dalam kegiatan yang digelar di Hall Rayz UMM Hotel itu. Tema yang diusung, ‘Merdeka Belajar Merdeka Menulis’.
Pemimpin Redaksi Malang Posco Media, Abdul Halim menjadi salah satu narasumber. Materinya tentang Teknik Menulis Opini Populer. Hari ini dia sharing ilmu terkait materi tersebut.
Namun ia menegaskan pelatihan tidak hanya sampai hari ini. Tidak hanya teori. Tetapi berlanjut hingga peserta menghasilkan karya tulis. Karya opini yang layak dipublish di media massa. “Kita beri waktu hingga tiga bulan maksimal peserta menyelesaikan karyanya,” ujarnya, Jumat (23/9) kemarin.
Bahkan kata dia, karya peserta tidak berhenti di opini yang termuat di media. Tetapi sampai berupa buku. Diterbitkan sebagai Produk Guru Menulis Jilid Ketiga.
“Meskipun buku kompilasi, akan menjadi kebanggaan. Karena di buku itu tercantum karya dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda dan jenjang pendidikan yang berbeda pula,” katanya.
Abdul Halim menginginkan workshop guru menulis tidak sekadar branding kegiatan rutin Malang Posco Media. Tetapi benar-benar menjadi wadah guru, dosen dan mahasiswa mengembangkan potensi literasinya.
Menurutnya, Workshop Guru Menulis menjadi kebanggaan guru Malang Raya. Lebih-lebih Malang Posco Media sebagai penyelenggara. Keberadaan kegiatan ini menjadi bukti andil Malang Posco Media mengedukasi para guru dosen, guru dan mahasiswa. “Ini sudah periode keenam. Dan sudah lebih dari 500 penulis yang kita bina dan tergabung dalam event ini,” terangnya.
Dia mengungkapkan 500 guru dan dosen yang telah bergabung dalam Guru Menulis Malang Posco Media berasal dari 300 lembaga. Mulai dari TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan perguruan tinggi.
“Ini menjadi modal. Bahwa event Guru Menulis layak untuk terus dikembangkan. Dan menjadi program yang mendukung gerakan literasi nasional, sesuai harapan presiden,” imbuhnya.
Tema Merdeka Menulis menjadi spirit yang menjiwai pelatihan kali ini. Halim menerangkan rubrik opini guru di Malang Posco Media menjadi wadah memuat ide-ide kreatif dan pemikiran besar para guru. Mereka bebas beropini. Merdeka menyampaikan pendapat melalui karya tulisnya.
Walupun yang ditulis bukan sesuai bidang kompetensi keilmuannya. “Kita merdeka menulis opini tentang kesehatan meskipun itu guru ekonomi. Karana tidak harus berkembang sesuai dengan bidang kompetensi yang kita miliki,” terangnya.
Dia berharap workshop Guru Menulis Malang Posco Media memberikan motivasi dan semangat tersendiri bagi kalangan pendidikan. Khususnya bagi mereka yang tergabung dalam kegiatan ini. “Semoga mereka yang belum pernah menulis minimal tergerak untuk menulis. Yang sudah menulis semakin kosisten semangatnya. Dan yang sudah produktif semakin produktif,” tuturnya.
Event Guru Menulis selalu ditunggu oleh para guru. Bahkan beberapa lembaga ada yang tidak pernah absen mengirimkan guru-gurunya.
Salah satunya, SD Islam Sabilillah Malang. Dengan pelatihan ini guru bisa mahir menulis dalam waktu singkat. Selain itu menambah wawasan, melatih dan meningkatkan kemampuannya,” ujar Kepala SD Islam Sabilillah, Qoniah Agustina, S.Pd.
Menurut dia, menulis opini lebih dari sekadar menyampaikan gagasan. Tetapi juga bisa mengembangkan ide-ide kreatif guru yang itu dapat menjadi referensi pembaca. “Yang penting bisa mengekspresikan ide dan karyanya lewat tulisan,” imbuhnya.
Seperti biasanya, selain materi tentang Teknik Menulis Opini Populer oleh Pemred Malang Posco Media Abdul Halim juga ada dua materi menarik lainnya. Yakni Zillenial Leadership, disampaikan oleh CEO of Ngalup Collaborative Network, Brand Specialist Jagoan Cloud Andina Paramitha. Dan materi Bangun Personal Branding dengan Menulis oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Sugeng Winarno. (imm/van)