Yuyun: Satu Peserta Jalani Seleksi di Kuala Lumpur
Malang Posco Media, SURABAYA – Sedikitnya 8.067 calon PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dilingkungan Pemprov Jatim telah mengikuti seleksi PPPK tahun anggaran 2024. Seleksi dilakukan di Graha Universitas Surabaya (Unesa) sejak 10 Mei hingga 15 Mei 20205.
‘’Seleksi di Unesa digelar sejak 10 Mei 2025 lalu. Hari ini (Kamis siang) hari terakhir. Total ada 8.067 yang tes di Unesa,’’ kata Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Jatim Indah Wahyuni di Graha Unesa, Kamis siang.

Dikatakan Yuyun, begitu sapaan akrabnya, Pemprov Jatim telah menggelar seleksi PPPK tahun anggaran 2024 untuk periode kedua. Tahap pertama ada 18.000 kurang lebih. Tahap kedua kurang lebih 8.607.
Mengingat jumlah peserta cukup banyak, lanjut Yuyun, seleksi tidak saja diselenggarakan di Unesa Surabaya. Tetapi seleksi juga digelar di sejumlah tempat misalnya di Jogjakarta dan Banyuwangi.
‘’Peserta khusus tenaga honorer di Jatim. Jadi selama ini mereka sudah bekerja di instansi pemprov. Seleksi periode kedua merupakan bagian dari penataan ASN. Harapannya semua tenaga honorer yang belum PNS bisa masuk PPPK,’’ tandasnya meyakinkan.
Yuyun menegaskan, periode kedua ini kan mulai pendaftaran akhir tahun 2024 lalu dan sekarang seleksi. Jadi ini sesuai dengan Undang-Undang 20 tahun 2023 Pemprov Jatim kita sudah harus menyelesaikan non-ASN pada bulan November 2024.
‘’Pemprov punya kurang lebih 28.000 sehingga kita sudah melakukan penataan itu mulai tahun kemarin. Tahap pertama yang seperti saya sampaikan tadi kita sudah mulai tanggal 6 sampai 16 Desember kemarin sudah kita lakukan penataan di tahap pertama,’’ rincinya.
Ditambahkan Yuyun, seleksi dilakukan di Unesa tidak lain untuk memberi kemudahan kepada calon peserta tes. Pertama kemudahan bisa memperoleh akses, lebih murah dalam mengikuti tes. Sedang peserta yang berada di daerah Madiun, Ponorogo, Pacitan, non-ASN tes diletakkan BKN Jogja.
‘’Yang di Banyuwangi dan sekitarnya kita fasilitasi di Banyuwangi. Ada sebanyak tujuh orang. Kemudian di Jogjakarta kita minta difasilitasi BKN Jogja ada 54 orang peserta. Kemudian di Jakarta ada dua orang. Dan ada satu yang di Kuala Lumpur,’’ pungkasnya meyakinkan. (has)