MALANG POSCO MEDIA- Suasana hati karyawan Malang Posco Media (MPM) selalu dibikin bahagia. Siapa yang bikin? Tentu oleh Komisaris Utama (komut) Bapak Juniarno D Purwanto dan Dirut MPM, Bapak Sudarno Seman.
Rabu (14/9) lalu kembali menjadi hari full senyum. Itu tampak pada semua karyawan MPM. Termasuk saya, Miftahul Huda. Karena pada hari itu kami menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM. Ini merupakan kebijakan pimpinan MPM untuk internal kami. Jumlahnya Rp 500 ribu.
Pencairan BLT dilakukan pukul 12.00 WIB. Penyerahan secara simbolis oleh Komut, Bapak Juniarno D Purwanto. Setelah itu antre tertib di Bagian Keuangan.
BLT BBM dari MPM ini sangat berarti bagi karyawan. Sekali lagi, bikin senyum. Karena itulah saya menyebut BLT itu singkatan dari Bikin Langsung Tersenyum. Apalagi harga barang mulai merangkak naik menyusul kenaikan harga BBM.
Saya termasuk yang paling merasakan manfaatnya. Karena meringankan beban transportasi. Apalagi saya merupakan karyawan yang domisilinya terjauh. Saya tinggal di Porong Sidoarjo.
Setiap hari naik bus ke Malang. Harga tiket bus sudah naik 50 persen. Yakni menjadi 15.000. Padahal pemerintah hanya menaikan 30 persen saja, harusnya harga karcisnya Rp 13.000.
Setiap hari berangkat dari Porong ke Rumah Kita, sebutan markas MPM di Malang pukul 06.00 WIB. Lalu kembali dan sampai di rumah pukul 18:00 WIB. Perjalanan ke Malang membutuhkan waktu satu sampai dua jam. Kondisi seperti ini sudah saya jalani hampir tujuh tahun setelah menikah. Selama itu pula baru kali ini merasakan kenaikan karcis bus.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, dalam satu minggu saya naik motor empat kali. Yakni hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu. Naik motor karena bensinnya irit dan cepat sampai tujuan.
Sedangkan naik bus agar tak terlalu capek dan bisa menghemat energi. Agar bisa bekerja kembali.
Tentu BLT yang diberikan MPM saya pergunakan sebaik mungkin dan tepat sasaran. Mengingat pesan dari Chairman MPM Juniarno Djoko Purwanto untuk dibelanjakan sesuai dengan nama BLT BBM tersebut.
Sebagai seorang yang bekerja di bagian keuangan, saya tentu mempunyai analisa yang kuat untuk masalah anggaran. Apalagi anggaran pribadi harus dihitung secara matang. Alhamdulillah setelah saya kalkulasi dengan perhitungan yang akurat. BLT dari kantor bisa sampai satu bulan untuk keperluan transportasi, asal istri tidak tahu hehehe.
Saya sendiri juga merasa bersyukur dengan adanya program BLT ini dari perusahaan. Awal bulan lalu sempat was – was karena ada isu pemerintah akan menaikan harga BBM. Kenaikan ini sangat sensitif, karena menyangkut pekerjaan saya yang setiap hari melakukan perjalanan. Mungkin jika harga lain naik, saya tidak akan was – was, karena sudah ikut uang belanja istri saya.hehe
Semoga kedepan, manajemen MPM tetap mempunyai program yang membantu meringankan beban karyawan. Dengan kebijakan tersebut tentu saya dan karyawan lainnya akan bersemangat dalam bekerja. (hud/van)
