MALANG POSCO MEDIA-Pemerintah pusat telah memutuskan segera menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) kepada sekitar 35,04 juta masyarakat secara nasional, di Desil 1 hingga Desil 4. BLTS senilai Rp 300 ribu tiap bulan itu akan diberikan langsung tiga bulan yakni Oktober, November dan Desember. Sehingga total yang diterima adalah Rp 900 ribu.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito mengungkapkan, pihaknya kini tengah melakukan ground-checking atau verifikasi data di lapangan. Sebab, calon penerima BLTS di Kota Malang cukup banyak.
“Kota Malang kemarin mendapatkan data dari Kemensos itu sejumlah 72.500 calon penerima KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Data itu diminta oleh pemerintah pusat untuk dilakukan ground checking,” ungkap Donny kepada Malang Posco Media, Selasa (28/10).
Dijelaskan Donny proses ground-checking itu sudah berlangsung selama lima hari terakhir. Sejumlah hal yang perlu dicek yakni kesesuaian alamat atau tempat tinggal, status dan pekerjaan anggota keluarga hingga kesesuaian kondisi tertentu sesuai kriteria seperti ibu hamil maupun memiliki balita.
“Sebenarnya terakhir hari ini (kemarin, red), tapi karena di aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation) ada gangguan, maka ada perpanjangan,” beber dia.
Oleh karena proses ground-checking tengah berlangsung, Donny belum bisa memastikan berapa jumlah pastinya penerima BLTS dari data sebanyak 72.500 KPM dari DTSEN tersebut. Yang pasti, pihaknya berharap masyarakat yang sangat membutuhkan, bisa mendapatkannya sesuai sasaran.
“Dari 72.500 nanti hasilnya berapa, kami masih perlu lihat dulu karena ini masih ground checking. Kalau data sepintas yang sudah dilaporkan oleh teman teman, itu ternyata ada yang sudah meninggal, ada yang sudah pindah alamat ke luar kota dan lain lain,” tambah dia.
Sesuai informasi dari pusat, apabila proses tersebut sudah selesai, maka bisa segera dilakukan proses pencairan. Diperkirakan Donny bisa langsung dilakukan pada November nanti.
Sedangkan untuk teknis penyaluran BLTS, ada dua opsi yang telah ditentukan. Yakni dilakukan melalui bank-bank Himbara (Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia/BSI) serta satu lagi secara tatap muka melalui PT Pos Indonesia.
Donny berharap, adanya BLTS ini juga bisa mendorong peningkatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, jumlah penerima BLTS ini merupakan kali pertama di Kota Malang dengan menyasar jumlah penerima terbanyak.
Sebagai informasi, jumlah penerima BLT dari berbagai program seperti PKH (Program Keluarga Harapan), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan program lain sejenis, selama ini jumlahnya hanya 49 ribu KPM saja. Sehingga dengan makin banyaknya penerima BLTS ini, diharapkan ekonomi masyarakat bisa lebih bergairah.
“Salah satu yang diinginkan oleh pak Presiden, supaya di awal tahun nanti selain bisa mengatasi inflasi, daya beli masyarakat juga bisa meningkat,” tutur Donny.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya telah menyampaikan program BLTS ini merupakan arahan dari Presiden untuk menjaga daya beli masyarakat. Secara umum di Indonesia, program BLTS ini menyasar sebanyak 35,04 juta masyarakat yang termasuk dalam Desil 1 hingga Desil 4 sesuai DTSEN.
“Bantuan selama tiga bulan ini berasal dari hasil efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pada awal tahun kemarin dengan total penerima 35,04 juta atau senilai Rp 30 Triliun,” ucap Teddy beberapa waktu lalu. (ian/jon)
