Serap Aspirasi Anggota DPRD Kota Malang Reses I Masa Sidang II 2022
MALANG POSCO MEDIA- Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE MM punya cara berbeda saat mengisi masa reses. Made memilih blusukan dari rumah ke rumah dan menggelar forum aspirasi di tengah masyarakat.
Ketua PDI Perjuangan Kota Malang ini blusukan dari kampung ke kampung. Siang, sore dan malam menemui warga demi menyerap aspirasi.
“Sebenarnya menyerap aspirasi bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Tapi reses merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Saya kali ini memilih datang langsung ke warga selama masa reses,” jelas Made.
Selain itu ia juga mengadakan forum diskusi di tengah masyarakat. Dalam diskusi itu Made mendengar langsung apa saja yang sedang menjadi persoalan masyarakat. Kemudian langsung dicarikan solusinya.
“Sehingga lebih konkrit. Ada persoalan warga langsung dicarikan solusinya. Ini sekaligus sarana edukasi warga tentang apa saja yang menjadi hak mereka,” jelasnya.
Salah satu contohnya sewaktu di Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru, Minggu (4/12) malam . Suyud, seorang pengurus kematian di lingkungannya mengungkapkan masih minim penerangan umum di sekitar lokasi makam. Tidak hanya itu kondisi plengesengan dekat makam juga sudah terkikis.
Made langsung mengakomodir usulan warga tersebut. Yakni bisa masuk dalam pokok pikiran (pokir) dewan. Sehingga menjadi program prioritas di waktu mendatang.
Ia mengajak warga pro aktif melaporkan masalah berkaitan dengan infrastruktur. Jika menyangkut kepentingan publik, anggota dewan pun harus segera diberi tahu.
“Ini saya catat langsung ya pak. Mulai dari lampu, air bersihnya juga untuk makamnya,” jelas Made.
Selain itu warga meminta perhatian khusus pemerintah tentang posyandu di kelurahan dan RW. Fasilitas ringan seperti meja, lemari, timbangan bayi dan sebagainya masih banyak dibutuhkan.
Pengurus posyandu mengeluhkan tidak adanya insentif bagi pekerja posyandu. Padahal itu dibutuhkan untuk kebutuhan operasional posyandu.
“Dulu sempat ada pak, tapi tahun ini tidak ada sama sekali,” curhat seorang warga.
Terkait hal ini Made menegaskan akan meninjau kembali. Kebutuhan posyandu hingga sistem operasionalnya menjadi bahasan khusus dengan dinas terkait. Made setuju dengan warga, kebutuhan yang diusulkan memang sangat penting.
“Kami kembali cek seperti apa dukungan pemerintah. Jika memang banyak kurangnya, kami usulkan ditambah fasilitasnya dan pendukung lainnya. Karena ini penting, yang diurus bukan balita saja. Posyandu lansia juga ada,” pungkas wakil rayat dari dapil Lowokwaru ini. (ica/van)