spot_img
Thursday, May 29, 2025
spot_img

BMKG Peringatkan Bahaya Gelombang Laut Tinggi, Masyarakat Pesisir Diharapkan Waspada

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait bahaya gelombang laut tinggi yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 7-8 Februari 2024 di seluruh perairan Indonesia.

Menurut Samuel R Adiprabowo, seorang prakirawan BMKG yang memberikan keterangan resmi di Jakarta pada hari Rabu, pola angin menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingginya gelombang air laut. Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas gelombang ekuator rossby-kelvin serta adanya monsun Asia.

Dengan pola tersebut, wilayah Indonesia bagian utara cenderung bergerak dari arah utara-timur laut dengan kecepatan angin antara 4 hingga 25 knot. Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 4 hingga 30 knot.

“Tinggi gelombang air laut yang ditimbulkan berkisar 1,25 meter – 2,5 meter dan 2,5 meter – 4 meter,” kata dia.

Menurut dia, atas kondisi tersebut masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

BMKG pun berharap kewaspadaan tersebut juga dapat diterapkan pelaku pelayaran dan pihak pemegang otoritas keselamatan pelayaran laut dengan memperhatikan risiko tinggi.

Adapun klasifikasinya meliputi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal Kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

Dari hasil pantauan cuaca BMKG diketahui pula kecepatan angin tertinggi hingga 4 meter itu terpantau berpeluang terjadi di Laut Banda, perairan Amamapare Agats, perairan utara Papua, dan Samudera Pasifik utara Papua hingga Papua.

Sementara tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi merata di sebagian besar kawasan perairan Indonesia barat-timur. Antara lain meliputi perairan utara Sabang, barat Aceh barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Enggano, Bengkulu-Barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat-Laut Sawu, Selat Alor-Patar, Selat Wetar, perairan selatan Kupang-Pulau Rote.

Samudera Hindia selatan Banten-NTT, perairan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, perairan Kepulauan Karimun Jawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan.

Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sabalana – Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan Pulau Bonerate-Kalatoa, Bau-bau, Wakatobi, Sernata-Leti, Barbar-Tanibar, dan Kepulauan Kai-Aru, Fak-fak-Kaimana.

Selanjutnya, menyasar Kepulauan Amamapare-Agats bagian barat, Laut Arafuru, Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera dan perairan utara Papua Barat.(ntr/mpm)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img