Bobby Kertanegara. Ini bukan nama seorang menteri. Nama utusan khusus presiden juga bukan. Bobby Kertanegara adalah nama kucing Presiden Prabowo Subianto. Seekor kucing yang baru dapat penghargaan dari Google Indonesia sebagai sosok yang paling dicari (Top Trending Searchers) sepanjang tahun 2024. Bobby memang bukan kucing sembarang kucing. Kucing kampung yang naik derajatnya karena dipelihara oleh orang nomor satu di negeri ini.
Seperti telah diberitakan di banyak media, Bobby Kertanegara berada di dalam kereta dorong (stroller) berwarna hitam krem bertuliskan “BK” dan berfoto dengan piala berwarna merah yang diberikan oleh Google. Saat menerima penghargaan, Bobby tampil menggemaskan dengan busana batik karya anak Prabowo, Didit Hediprasetyo. Kucing sang presiden ini terlihat tenang dalam berbagai pose foto seperti yang terlihat di laman Instagram-nya.
Kisah Bobby Kertanegara mulai ramai dibicarakan publik saat Presiden Prabowo usai dilantik dan berkantor di istana negara. Kucing kesayangan Prabowo ini ikut menghuni gedung istana. Sejumlah politisi dan figur publik berfoto dan membuat konten dengan kucing gemoy ini. Perbincangan tentang Bobby pun jadi topik menarik dan diburu netizen. Tak aneh kalau di beragam mesin pencari internet kata Bobby Kertanegara jadi kata yang banyak dicari.
Bobby Kertanegara punya akun resmi di sejumlah platform media sosial (medsos) seperti Instagram, YouTube, dan TikTok. Di laman YouTube Bobby muncul dengan beragam aksi lucu dan menggemaskan yang menyita perhatian banyak pasang mata yang melihatnya. Laman YouTube official Bobby pun dibanjiri subscribers, like, dan beragam komentar positip. Ketenaran Bobby juga mengundang perhatian Kedutaan Tiongkok dan memberinya hadiah rumah kucing mewah.
Kucing kampung berbulu warna putih dan corak belang abu-abu hitam ini sering tampil menggemaskan di akun medsosnya. Di beberapa unggahan juga terlihat Bobby sedang bermain bersama Presiden Prabowo. Bobby sering muncul di medsos mengenakan beragam autfit lucu khas kucing. Tingkah pola menggemaskan Bobby jadi konten yang ditunggu dan menghibur warganet.
Citra Auragenic
Tak hanya Presiden Prabowo yang menyukai binatang piaraan. Presiden Soekarno dikenal senang memeliharan burung yang dibiarkan terbang bebas tak dimasukkan sangkar. Presiden pertama Indonesia itu juga pernah memiliki dua ekor anjing. Sementara Presiden Soeharto gemar memelihara ikan dan ayam bekisar jantan di kediamannya. Presiden Joko Widodo juga senang memelihara binatang di Istana Bogor seperti ikan, ratusan rusa, dan puluhan domba Garut.
Presiden sejatinya adalah manusia biasa. Artinya, presiden sebagai manusia layaknya manusia yang lain, punya sisi menarik yang perlu diketahui publik. Ketika sang kepala negara terekspos punya kedekatan dengan hewan piaraan bisa muncul kesan positif bahwa sang presiden punya jiwa penyayang. Lewat kedekatannya dengan Bobby Kertanegara Prabowo terlihat sebagai sosok pemimpin yang lembut, penyayang, dan humanis.
Citra atau kesan bagi seorang kepala negara, politisi, atau figur publik memang jadi sesuatu yang penting. Citra positip seseorang akan terkait dengan penilaian sang pemimpin di mata rakyatnya. Sisi-sisi humanis seorang pemimpin bisa jadi cara membangun citra diri yang lebih natural. Model pencitraan yang natural ini akan terasa tak memaksa, justru natural mampu menciptakan simpati masyarakat.
Menurut Rhenald Kasali (2013) dalam bukunya berjudul Camera Branding: Cameragenic vs Auragenic, bahwa saat ini telah terjadi pergeseran tren dari cameragenic ke auragenic. Yang “laku” saat ini adalah mereka yang bisa menampilkan sesuatu yang asli, jujur, dan proporsional. Sejatinya di depan kamera tak ada gesture dan konten yang jujur kecuali candid/hidden camera. Keaktoran para politisi atau penampilan fisik selebriti banyak yang tak genuine.
Sejatinya cameragenic lebih menekankan pada aspek kemampuan akting atau atraksi (attractiveness) subjek di hadapan kamera, karena hal itu akan menentukan apakah mata dan pikiran pemirsa ingin terus melihat atau cepat merasa bosan. Dengan kata lain, cameragenic merupakan kesan yang ditangkap secara manifest lewat tampilan fisik. Bisa dikatakan cameragenic lebih menampakkan kulit ketimbang isi.
Sementara itu, auragenic adalah apa yang dirasakan pemirsa tentang sesuatu yang dilihat di layar kaca atau screen gadget. Auragenic tak bisa didapat dari objek yang diam. Karena media mendeteksi gerakan, suara, pendapat, dan respon seseorang maka ia menciptakan interaksi yang di dalamnya dibentuk rasa, apakah orang lain merasa nyaman atau tidak dengan kehadiran seseorang dan interaksinya tersebut.
Era Konten Medsos
Mencuatnya Bobby Kertanegara membuktikan saat ini adalah era konten. Era di mana apapun bisa jadi konten medsos. Melalui aneka konten yang menghibur dan inspiratif, Bobby berhasil membangun ikatan emosional yang mendalam dengan para pengikutnya. Bobby Kertanegara telah membuktikan bahwa melalui medsos, hubungan hewan peliharaan dan pemiliknya dapat terjalin dengan erat dan penuh makna.
Bobby yang punya akun Instagram resmi di @bobbykertanegara, telah memiliki pengikut tak kurang 968 ribu, sedangkan di akun TikTok-nya ia diikuti oleh 1,2 juta penggemar. Konten yang disajikan sering kali menggambarkan aktivitas sehari-hari, mulai dari berjalan-jalan dengan stroller hingga bermain dengan berbagai mainan kucing. Fenomena ini menunjukkan bahwa hewan peliharaan kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital para pemiliknya.
Kehadiran Bobby Kertanegara di istana negara bisa mewakili aktivitas dan interaksi presiden dengan lebih natural dan tak dibuat-buat. Bobby bisa jadi sarana membangun auragenic yang alami bukan model pencitraan yang dibuat-buat dan direkayasa. Sang kucing presiden ini bisa memainkan perannya sebagai penjaga citra positif presiden dan sifat kepemimpinannya di mata rakyat.
Fenomena Bobby Kertanegara menunjukkan betapa besar minat masyarakat pada kehidupan pribadi para tokoh publik. Sisi-sisi humanis tokoh publik sebagai layaknya manusia biasa ternyata juga penting diketahui publik. Tak hanya itu, lewat esposur pada aktivitas natural seorang pemimpin dapat membangun citra diri yang lebih alami. Bobby Kertanegara memang kucing kampung, namun keberadaanya di istana negara punya peran yang tak kampungan. (*)