Malang Posco Media – Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang masih relative dapat dikendalikan. Dalam 3 hari terakhir, rata-rata kenaikan kasus aktif Covid-19 bertambah 100 lebih kasus. Tapi, Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang masih di angka 5 persen.
“BOR akumulatif Kota Malang di angka 5 persen. Artinya banyak kasus aktif tapi sebagian besarnya ini tanpa gejala. Sehingga mereka tidak dirawat di rumah sakit. Tetapi cukup isolasi mandiri (Isoman) di rumah,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif, saat dikonfirmasi New Malang Pos, Senin (7/2).
Pantauan Malang Posco Media melalui data realtime laman Infocovid19.jatimprov.go.id pukul 18.00 WIB kemarin, data dari beberapa RS rujukan covid-19 Kota Malang memang masih memperlihatkan ketersediaan bed.
Bed masih tersedia di beberapa rumah sakit seperti di RST dr Soepraoen yang memilki 10 bed biasa (tanpa ventilator) tersedia. Sementara itu RS Unisma juga masih ada 5 bed ventilator tersedia, bed tanpa ventilator juga masih tersedia 11.
Meski begitu tingkat BOR yang cukup tinggi diperlihatkan RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dalam data tersebut, bed ventilator di RSSA berjumlah 18, semuanya penuh. Sama halnya dengan bed biasa sejumlah 222 bed dan semuanya sudah terisi.
“Hingga saat ini memang kasus aktif kita tanpa gejala. Tingkat kesembuhan juga tinggi, Kita imbau warga tidak panik tetap jaga saja Prokes dimana-mana,” tegas Husnul menjelaskan situasi kasus Covid-19 di Kota Malang.
Menurut data Satgas Covid-19 Kota Malang per Senin (7/2) kemarin kasus aktif covid-19 Kota Malang mencapai 813 kasus aktif. Angka kenaikan kasus per harinya pun dapat dibilang signifikan. Khususnya pada 3 hari terakhir ini. Penambahan kasus terbesar ada di 5 Februari lalu. Yakni bertambah 137 kasus baru dalam satu hari. Sedangkan pada 6 Februari bertambah 125 kasus baru dengan tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 220 orang.
“Kami memang fokus pada penyembuhannya. Kasus memang bertambah banyak, tapi yang sembuh juga banyak,” papar Husnul.
Ia menambahkan, hingga saat ini upaya penanganan kasus Covid-19 yang disiapkan pengoperasian kembali RSL Ijen Boulevard mulai Rabu (9/2) besok. Sementara Isoter SKB Blimbing masih dalam persiapan. Pasalnya SK Penggunaan Isoter SKB Blimbing baru keluar per Senin (7/2) kemarin.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengimbau warga untuk kembali menguatkan Prokes. Tidak hanya warga perorangan akan tetapi juga warga secara kelompok dan institusi. Ia meminta warga segera menindaklanjuti jika mengetahui ada kasus Covid-19 di lingkungannya masing-masing.
Beberapa upaya lain yang dilakukan Pemkot Malang adalah mematikan sementara lampu-lampu di kawasan Koridor Kayutangan. Pasalnya tempat ini kerap menarik perhatian warga Kota Malang untuk berkumpul.
“Lampu dekorasinya saja, untuk PJU kita tetap nyalakan. Ini salah satu upaya, kita masih berada di masa pandemi,” tegas Sutiaji. (ica/aim)