MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mengantisipasi terjadinya banjir, pemerintah diketahui tengah melakukan sejumlah upaya. Mulai dari pembangunan drainase di berbagai titik, hingga pembangunan bozem atau embung seperti yang terbaru Bozem Tunggulwulung yang berada di Jalan Angklung Kelurahan Tunggulwulung.
Disamping fungsi penanganan banjir, ternyata Bozem Tunggulwulung juga telah didesain bisa untuk wisata. Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto mengungkapkan fungsi lain dari Bozem Tunggulwulung nanti juga bisa mengakomodir masyarakat untuk menghabiskan waktunya disana atau berwisata kecil-kecilan. Sejumlah infrastruktur pun disiapkan oleh pihaknya.
“Nanti itu akan dikasih pagar, jadi pagar untuk fungsi pengamanan dari anak anak. Apalagi lokasi berdekatan dengan taman bibit yang dikelola DLH. Mengacu pada bozem yang ada di Blimbing, itu seringkali juga dipakai oleh warga disitu sore-sore meskipun cuma cangkrukan begitu. Kalau memungkinkan akan kita tebar ikan juga disana (di Bozem Tunggulwulung),” terang Dandung kepada Malang Posco Media, Selasa (29/8).
Bozem berkapasitas 2.800 meter kubik itu nantinya akan dibangun sebuah jembatan yang membelah permukaan bozemnya. Tujuannya bukan untuk jembatan orang namun ditujukan bagi petugas yang akan mengontrol ketinggian sedimen di dalam bozemnya. Sehingga memudahkan petugas untuk memasukkan tongkat pengukur ke dalam bozem.
Untuk gazebo atau tempat beristirahat, Dandung menyebut pihaknya belum bisa memastikannya. Akan tetapi ia tidak menampik hal itu juga tengah dipikirkannya.
“Yang jelas jalan disitu akan kita perbaiki. Kalau gazebo nanti akan kita pikirkan lebih lanjut kalau memang memungkinkan dan kalau bisa kita buatkan ya akan kita buatkan. Yang jelas kita harap bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” sebutnya.
Tidak hanya itu, lahan untuk parkir juga akan dikondisikan. Sebab bozem yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 3,3 miliar ini dibangun di samping Kebun Bibit Tunggulwulung. Sehingga sebenarnya sejak awal sudah ada sebagian masyarakat yang mengunjungi komplek tersebut. Meski belum bisa memperkirakan berapa kapasitas pengunjung nantinya, Dandung berharap agar masyarakat bisa saling menjaga terhadap kebersihan lingkungannya.
“Maksimal November kita harapkan sudah selesai. Fungsinya untuk penanganan banjir tapi bisa dimanfaatkan masyarakat untuk itu. Ayo nanti kita rawat bersama, masyarakat jangan membuang sampah. Makanan bungkusnya jangan dibuang kesana, paling tidak saling peduli menjaga lingkungan itu saja,” tandasnya. (ian/aim)