MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bencana tanah longsor masih mendominasi peristiwa bencana di Kabupaten Malang. Dari data BPBD Kabupaten Malang tahun 2023 lalu, bencana tanah longsor terjadi sebanyak 68 kali. Sedangkan di tahun sebelumnya bencana tanah longsor terjadi 134 kali.
“Tahun 2023 bencana longsor terjadi paling banyak di bulan Febuari. Yaitu 23 kali. Sedangkan di tahun 2022 bencana tanah longsor paling banyak terjadi di bulan Oktober, tercatat ada 65 kejadian,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.
Dia mengatakan peristiwa tanah longsor itu terjadi saat musim penghujan. Dimana curah hujan yang sangat tinggi, ditambah minimnya tanaman tegakan membuat tanah tidak mampu menahan resapan air dan akhirnya longsor.
“Tapi baik tahun 2022 maupun 2023, kejadian tanah longsor tidak mengakibatkan korban jiwa,’’ tambahnya. Lalu bagaimana dengan tahun 2024 ini, Sadono mengatakan potensi bencana tanah longsor masih sangat besar. Bencana tanah longsor dijelaskan Sadono masuk dalam kategori hidrometrologi.
Lantaran itu dia mengimbau masyarakat tetap waspada. Terutama saat hujan deras disertai angin kencang. “Potensi ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Malang masuk kategori tinggi. Sesuai hasil pemetaan ada di 28 kecamatan, yang potensi ancaman longsor tinggi,’’ tambahnya. (ira/mar)