spot_img
spot_img
Friday, March 29, 2024
spot_img
spot_img

BPS Rilis Tingkat Kemiskinan Kota Malang Tahun Ini Menurun

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang kembali merilis data strategis untuk tahun ini. Selain tingkat inflasi dan kondisi pariwisata, BPS Kota Malang juga merilis data terbaru tingkat kemiskinan Kota Malang yang belakangan ini hangat diperbincangkan. Rilis itu disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini, Kamis (1/12) siang, kepada awak media secara daring.

“Kemiskinan di Kota Malang tahun 2022 mengalami penurunan. Dalam setahun terakhir tingkat kemiskinan di Kota Malang mengalami penurunan sebesar 0,25 persen poin menjadi 4,37 persen pada tahun 2022. Jadi menurut jumlahnya, penduduk miskin di Kota Malang ini sebanyak 10,38 ribu orang dan mengalami penurunan sebanyak 1,02 ribu dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Erny.

Meski mengalami penurunan, kondisi kemiskinan saat ini, dikatakan Erny masih belum kembali pada level atau tingkat kemiskinan pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang saat itu mencapai 4,07 persen di tahun 2019

Indikator lain kemiskinan yang perlu diperhatikan adalah indeks kedalaman (P1) dan indeks keparahan (P2). Indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2022 disebutkan Erny sebesar 1.00 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,8 persen.

“Peningkatan indeks kedalaman kemiskinan ini mengindikasikan bahwa pengeluaran penduduk miskin semakin dalam atau semakin jauh dari garis kemiskinan. Padahal upaya pengentasan kemiskinan bertuhan untuk mengeluarkan penduduk dari garis kemiskinan,” tukasnya.

Adapun indeks keparahan kemiskinan (P2) pada Maret 2022 ini nilainya sebesar 0,34 persen atau mengalami peningkatan jika dibandingkan 2021 yang nilainya sebesar 0,22. Peningkatan indeks keparahan kemiskinan ini mengindikasikan bahwa kesenjangan pengeluaran antar penduduk miskin menjadi semakin lebar. Hal ini berdampak pada pengentasan kemiskinan yang semakin sulit.

“Jika diibaratkan penduduk miskin adalah ikan, maka ikan ini letaknya semakin jauh dari permukaan. Jadi semakin menyebar atau tidak menggerombol dalam satu tempat. Akibatnya ketika akan menangkap ikan ke permukaan semakin sulit karena menyebar. Seharusnya satu kali program kemiskinan bisa terangkat. Jadi perlu effort luar biasa untuk mengeluarkan penduduk miskin dari kemiskinan,” tutur Ernya.

Oleh karenanya, lanjut Erny, selain mengurangi jumlah penduduk miskin, juga perlu diupayakan untuk menurunkan indeks kedalam dan indeks keparahan kemiskinan. Penurunan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan ini akan mempercepat upaya penurunan jumlah penduduk miskin.

Tingkat kemiskinan di Jawa Timur sendiri saat ini berada pada angka 10,38 persen. Melihat hal ini, maka kemiskinan di Kota Malang bisa disebut relatif rendah.

“Dibandingkan dengan kabupaten kota lain di Jawa Timur, tingkat kemiskinan Kota Malang menduduki peringkat kedua terbawah atau terendah. Terendah setelah Kota Batu yang memang beberapa tahun ini menjadi yang terendah di Jawa Timur,” tutupnya. (Ian/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img