MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Relokasi ribuan pedagang ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu tinggal menunggu waktu. Berbagai kesiapan tengah dilakukan, mulai dari pengundian pedagang hingga menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk melengkapi fasilitas salah satu pasar tradisional terbesar di Jawa Timur itu.
Disampaikan oleh Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono, bahwa pihaknya telah melakukan MoU dengan Bank Jatim pada pertengah April lalu. MoU tersebut berisi tentang berkomitmen Bank Jatim untuk turut serta memberikan kontribusi nyata terhadap Pasar Induk Among Tani Batu.
“Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan MoU dengan Kepala Bank Jatim Cabang Batu, Kartika Diah Sri Rahayu disaksikan Pak Wali Kota Batu dan Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi. Dalam MoU tersebut ada beberapa poin yang dibahas,” ujar Eko kepada Malang Posco Media, Selasa (23/5).
Ia menjelaskan, beberapa kerja sama seperti fasilitas transaksi non tunai atau transaksi digital. Hal tersebut menurutnya penting, karena diharapkan transaksi di pasar tradisional Among Tani harus seperti swalayan. Sehingga warga Kota Batu maupun wisatawan akan tertarik berbelanja di Pasar Induk Among Tani Batu.
“Kemudian Bank Jatim akan menyediakan sarana prasarana penunjang seperti pemasangan stiker pada escalator, meja dan kursi food court, papan nomor kios dan los beserta nama kios, papan penomoran zona bangunan fasade luar dan dalam gedung, papan petunjuk arah, lampu tematik, aksesoris kantor payment point di Pasar Induk Among Tani,” bebernya.
Dengan adanya kerja sama atau kolaborasi tersebut mampu melengkapi sarana prasarana bangunan pasar yang sudah selesai. Sehingga saat peresmian yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo sudah lengkap seluruhnya. Mulai papan nomor, petunjuk arah hingga branding, baik di zona luar maupun zona dalam.
Sebelumnya Eko menerangkan, bahwa untuk relokasi pedagang dari tempat pasar relokasi akan berjalan dengan dua tahapan. Dengan rencana relokasi dilakukan pada bulan Juni depan.
“Untuk tahap pertama, sebanyak 2.209 pedagang akan pindah lebih dulu karena telah mengantongi SK resmi. Kemudian sisanya sebanyak 1.097 yang merupakan pedagang PKL pagi akan dipindah dalam tempo sebulan berikutnya setelah pedagang yang memiliki SK menempati kios,” pungkasnya. (eri/udi)