MALANG POSCO MEDIA, GIANYAR – I Putu Gede Swi Santoso akhirnya memutuskan meletakkan jabatannya sebagai tim pelatih Arema FC. Ia menjalankan kesepakatan kontraknya bersama Singo Edan di musim ini, ketika menelan kekalahan beruntun sebanyak tiga kali. Sekalipun baru dua kalah beruntun, namun tiga kali kalah dalam empat laga membuat pria kelahiran Surabaya ini memilih mundur.
Putu Gede telah menyampaikan hal tersebut kepada manajemen Arema FC setelah kekalahan dari Bali United, Jumat (21/7) malam. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar tersebut, Teguh Amiruddin dkk tumbang dengan skor 1-3.
Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas pun telah mengonfirmasi pengunduran diri Putu Gede. Bahkan, ia mengunggah fotonya bersama eks pelatih PSS Sleman tersebut. “Perjalanan ini memang cukup berat untuk dilalui. Tapi seorang pejuang tak akan kalah hanya karena satu rintangan. Terima kasih coach atas perjuangannya,” kata Wiebie dalam caption Instagramnya.
“Banyak momen yang dilewati bersama baik susah, senang, bahagia hingga berlinang air mata. Keputusan ini memang berat tapi percayalah akan ada tantangan besar selanjutnya,” tambah dia.
Bos NZR ini terus memberikan semangat kepada Putu Gede. “Tetap semangat dan terus berjuang coach. Perpisahan ini bukan akhir dari pertemanan dan persahabatan. Karena saya yakin anda akan menjadi pelatih hebat kedepannya. Ini salah satu proses menuju lebih baik. Saya akan terus memberikan dukungan. Jiwa Malangan jangan sampai hilang. Karena selamanya kita tetap Arema,” sebutnya.
Sebelumnya, manajemen memang telah memberikan warning kepada pelatih Arema FC imbas kekalahan 2-5 dari Persik Kediri. Satu laga melawan Bali United, adalah penentuan bagi duet pelatih Putu Gede dan Joko Susilo. Hingga akhirnya Putu Gede memutuskan untuk mengundurkan diri.
Putu Gede bergabung bersama Arema FC sejak pertengahan musim lalu. Ia menggantikan Javier Roca yang mendapatkan rentetan hasil negatif di awal putaran kedua Liga 1 2022/2023. Sayangnya, lisensi Putu Gede tak mencukupi untuk menjadikannya head coach karena dia masih menyelesaikan lisensi AFC-nya.
Setelah itu, ditunjuklah Joko Susilo yang telah memiliki lisensi AFC Pro. Namun, untuk kepelatihan di lapangan, Putu Gede memiliki peranan penting memimpin tim Singo Edan. Sehingga Putu Gede secara de facto adalah pelatih kepala. Bagaimana dengan Joko Susilo? Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini infonya ‘masih’ tetap di Arema FC.
Maklum, selama ini status Gethuk sudah seperti bagian tak terpisahkan di Arema FC. Jika tak di Akademi Arema, bisa membantu tim Arema senior. Setidaknya hingga datang pelatih kepala yang baru, Gethuk kemungkinan masih akan tetap memimpin tim Singo Edan. Kebetulan yang terdaftar di PT Liga Indonesia Baru, pelatih Arema FC adalah Joko Susilo, bukan Putu Gede. (ley/bua)