MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma), menggelar Sosialisasi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN. Bekerjasama dengan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini digelar di Gedung Bundar Auditorium Prof. Dr. KH. Tolchah Hasan, Selasa (21/6) kemarin. Dihadiri oleh Wakil Rektor 1, 2, 3 dan 4 Unisma, para dekan, dosen serta undangan dari kampus lain.
Sedangkan dari pihak BRIN, hadir Plt. Direktur Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN Dwi Wiratno Prasetijo, M.Eng, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si. Sedangkan sebagai pembicara, Koordinator Pelaksana Fungsi Akuisisi Pengetahuan Lokal Muhammad Fadly Suhendra, S.Ikom dan Koordinator Pelaksana Fungsi Repositori Ilmiah Nasional Sjaeful Afandi, ST.,MP.
Kepada media, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si mengatakan, kegiatan riset yang didanai oleh APBN wajib menyerahkan data primer maupun output hasil penelitiannya ke dalam Repositori Ilmiah agar bisa diakses oleh publik. “Ini adalah amanah undang-undang, ada pasal-pasal yang menerangkan sanksinya kalau tidak melaksanakan aturan tersebut,” katanya.
Sosialisasi juga menerangkan tentang akuisisi pengetahuan lokal baik berupa buku maupun audio visual. Produk tersebut akan disebarkan oleh BRIN untuk masyarakat. “Sehingga hasil penelitian dosen dapat memberikan manfaat lebih luas,” terangnya.
Keberadaan BRIN diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat akademik perguruan tinggi. Misalnya menjadi wadah dalam menyimpan hasil penelitian berupa output atau data primer.
Wakil Rektor 1 Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D menyampaikan bahwa Unisma selama ini sudah menata sistem dengan sangat strategis. Perkembangan kampus begitu pesat sejak milestone pertama. Yakni sejak penetapan Learning University, dan Good Government University.
Sekarang ini Unisma telah berada di milestone Research University, sebelum menuju menjadi Entrepreneur University beberapa tahun kedepan. “Hingga tahun 2035 kami akan menyambut milestone menjadi World Class University. Penataan sudah dilakukan. Termasuk kolaborasi internasional dan kolaborasi riset,” terangnya.
Kesempatan lebar yang dibuka BRIN akan semakin memacu Unisma yang kini tengah menggeliat sebagai Research University. Prof Junaidi mengatakan, upaya yang dilakukan Unisma yakni mendorong dengan kuat para dosen untuk semakin giat melakukan penelitian.
Apalagi Unisma tidak main-main dalam mengalokasikan dana riset. Selain dari berbagai kementerian, dana internal Unisma sendiri cukup besar untuk riset dosen dan mahasiswa. “Tidak lain dalam rangka memperkuat penelitian dosen. Sehingga penelitian tidak cukup sampai publikasi saja, tetapi berkembang sampai berupa produk inovasi, bahkan sampai pada tahap hilirisasi produk,” tuturnya.
Dia mengungkapkan kerjasama dengan BRIN tentu semakin memperkuat daya dobrak dosen untuk meneliti. Dan menurut Prof Junaidi, inilah yang akan menentukan titik signifikansinya. Terlebih Unisma telah memiliki lembaga pusat kreativitas dan inovasi. “Kami juga sampaikan terima kasih kepada BRIN yg telah mempercayakan kegiatan sosialis ini digelar di Unisma. Ini kesempatan yang bagus untuk memperluas akses terhadap produk penelitian yang kita miliki,” pungkasnya. (imm)