spot_img
Friday, May 2, 2025
spot_img

BRMP Aneka Kacang Siapkan 10 Ton Benih Kedelai Unggulan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rencana Kementerian Pertanian untuk menyiapkan 10 ribu bibit kedelai unggul disambut baik oleh Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Aneka Kacang Malang . Hal tersebut diinisiasi oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebagai respon melesatnya harga kedelai impor asal Amerika Serikat yang berdampak pada perajin tempe di Nusantara.

Penyuluh Pertanian Ahli Utama BRMP Aneka Kacang, Ir. Abdullah Taufiq M.P mengatakan pihaknya sudah mempunyai stok benih kedelai varietas unggul sebanyak 10 ton yang siap dijual ke petani melalui balai benih. Ia mengaku, BRMP Aneka Kacang telah memproduksi bibit kedelai kelas Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (FS). Dari kelas tersebut, ada 10 jenis varietas yang diminati oleh petani.

-Advertisement-

“Dari 10 ton itu varietasnya ada dega1, grobogan, detap1, derap1, dering2, dan devon1. Banyak petani yang mengambil bibit dari kami karena sudah bisa melayani pengiriman,” ucap Taufiq saat di temui di kantornya, Rabu (30/4) siang.

Mengenai usulan Mentan, BRMP Aneka Kacang siap mensukseskan program tersebut. Pihaknya sudah melakukan berbagai riset dan penelitian untuk tanaman kacang agar bisa di tanam di berbagai kondisi tanah di Indonesia.

“Kalau varietasnya nanti melihat kondisi tanah milik petani dan lokasinya. Kami sudah ada riset kondisi tanah di Indonesia. Jadi Kedelai kami bisa tumbuh di kondisi tanah apapun,” tambah Taufiq.

Lanjut Taufiq, apa yang dicanangkan pemerintah saat ini merupakan program untuk swasembada kedelai. Seperti halnya swasembada beras dan jagung. Namun banyak kendala yang menyebabkan petani masih belum melirik menanam kedelai.

“Harga kedelai lokal memang masih belum stabil. Akhirnya banyak petani yang merugi karena saat masa panen harga jual rendah. Selain itu juga hama tanaman kedelai juga banyak. Itulah yang akhirnya banyak petani memilih menanam padi atau jagung karena minim resiko,” jelasnya.

Untuk itu, ia pun meminta agar petani kembali melirik tanaman kedelai sebagai komoditi yang bisa membawa keuntungan.

“Dulu itu petani siklusnya kan tanam padi, padi lalu palawija. Lha sekarang padi, padi, jagung. Dengan adanya kami semoga kedelai bisa menjadi komoditi lagi agar mendukung swasembada kedelai untuk menyuplai kebutuhan dalam negeri,” tutup Taufiq. (fir/jon)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img