MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Batu Shining Orchid Week (BSOW) 2024 di Balai Kota Among Tani Kota Batu yang berlangsung 5-13 Oktober jadi pilihan pecinta anggrek untuk berburu. Agenda tahunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu ini menjadi rangkaian dalam menyemarakkan Hari Jadi Kota Batu ke-23 yang jatuh pada 17 Oktober 2024.
Pameran tanaman endemik asal Indonesia yang diikuti 70 stand dari berbagai daerah ini memamerkan beragam varietas bunga anggrek. Mulai dari Sumatera, Bandung, Pasuruan, Tulungagung, Magelang, Yogyakarta, Bali hingga Kalimantan.
Pameran ini juga diramaikan delegasi dari Orchid Society of South East Asia (OSSEA) dan lebih dari 100 delegasi dewan pimpinan daerah (DPD) serta dewan pimpinan cabang (DPC). Keindahan tanaman anggrek disajikan dalam pameran ini untuk memperlihatkan keanekaragaman dan pesona anggrek yang berkembang di Indonesia.
Ketua Panitia sekaligus Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto mengatakan bahwa geliat industri anggrek di Indonesia berawal dari Kota Batu. Melalui event ini, Kota Batu kembali memperkokoh posisinya sebagai pusat pengembangan anggrek di Indonesia.
“Selain itu kami ingin acara ini tidak hanya memajukan industri anggrek di Kota Batu dan Indonesia pada umumnya. Namun juga memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi di Kota Batu,” ujar Heru kepada Malang Posco Media.
Tidak hanya itu, diungkapnya 77 persen kontribusi anggrek di Jawa Timur berasal dari Kota Batu. Sehingga dengan adanya Batu Shining Orchid Week 2024 ini menjadi momentum bahwa anggrek merupakan produk unggulan yang siap bersaing di pasar internasional.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai merasa bangga karena Kota Batu dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan nasional ini. Menurutnya event ini menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan dan mempromosikan lebih luas potensi anggrek yang ada di Kota Batu.
“Selain itu diharapakan menjadi katalisator dalam memacu perputaran ekonomi. Sehingga memacu pertumbuhan ekonomi daerah Kota Batu. Apalagi event ini mampu mengundang animo masyarakat maupun wisatawan yang hendak berburu tanaman endemik dari berbagai daerah,” benernya.
Melihat kesuksesan Batu Shining Orchid Week, Aries optimis event ini dapat menjadi tuan rumah untuk event serupa di tingkat Asia Pasifik di masa akan datang. Serta menjadi momentum bagi Kota Batu untuk semakin memantapkan posisinya sebagai kota penghasil anggrek berkualitas tinggi.
“Kami memiliki ambisi besar untuk menjadikan Kota Batu sebagai pusat pengembangan anggrek di tingkat Asia Pasifik. Lewat event ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Kota Batu memiliki potensi yang sangat besar di bidang florikultura,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini juga menekankan bahwa event yang digelar bukan hanya perayaan keindahan anggrek. Lebih dari itu mampu menujukkan bukti nyata mengembangkan sektor agribisnis, khususnya di bidang florikultura.
“Kota Batu memiliki iklim yang sangat mendukung pertumbuhan anggrek. Selain itu, kita juga memiliki sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Dengan potensi yang kita miliki, kami yakin Kota Batu dapat menjadi produsen anggrek terbesar di Indonesia,” optimisnya.
Lebih lanjut, Aries menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi anggrek di Kota Batu. Dengan begitu akan mampu mencapai tujuan untuk menjadikan Kota Batu sebagai kota bunga yang berkelas dunia.
Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Rita Subowo menyampaikan bahwa event ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi sekaligus menyokong potensi di bidang agribisnis tanaman anggrek di Indonesia. Sesuai dengan tema yang diusung yakni ‘Teknologi dan Tantangan Baru dalam Pengembangan Anggrek.’
“Melalui pameran ini, kami juga mengajak generasi muda untuk mencintai anggrek dan bergabung dengan PAI. Di mana mereka bisa belajar lebih dalam tentang alam dan masa depan pertanian anggrek,” paparnya.
Selain bursa anggrek yang dijual mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah, pameran ini juga dimeriahkan dengan ajang kompetisi yang diikuti oleh 240 jenis anggrek – jumlah terbesar yang pernah dicapai selama penyelenggaraan acara ini.
Kompetisi ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tanaman personal dan kategori landscape atau tata taman. Juara pertama kategori tata taman diraih DPD PAI Bali, di urutan kedua ditempati DPC PAI Jember dan peringkat ketiga diraih DPC PAI Pasuruan.
“Pada intinya Batu Shining Orchid Week 2024 diharapkan menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan anggrek yang indah, tetapi juga didorong untuk melihat anggrek sebagai komoditas ekonomi yang menjanjikan, terutama di pasar regional, nasional, dan internasional,” pungkasnya.(eri/lim)