Thursday, September 11, 2025
spot_img

Buatkan Pemain Bola Tato hingga Rutin ke Luar Negeri Ikuti Kontes

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Doni Orlando Seniman Tato Asal Sumberpucung

Doni Orlando asal Desa Pakel Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang memiliki keseharian melukis di permukaan kulit. Ia rutin ke luar negeri bertemu klien dan mengikuti kontes.   

MALANG POSCO MEDIA – Berawal dari hobi menggambar, Doni kini memantapkan diri pada industri tato yang semakin menjanjikan dari segi ekonomi. Uniknya, bila pada umumnya tatto artist atau seniman tato tidak luput melukis tubuhnya, namun tidak bagi Doni.

Pada tubuh pria berusia 29 tahun ini tidak ada satu pun tato sejak belasan tahun menjadi pembuat tato, mulai tahun 2014. Bagi Doni, tidak ada aturan yang mengharuskan bertato pada diri seorang seniman tato.

“Saya ingin tampil berbeda saja. Kalau kita jadi tampil berbeda akan lebih mudah diingat. Tidak harus dong tukang tatonya bertato. Tidak ada aturannya,” kata Doni kepada Malang Posco Media, Selasa (9/9) lalu.

Kendati ada suara-suara dorongan dari orang untuk membuat tato, Doni tetap tegas pada dirinya agar tidak bertato. Alumnus UMM Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini telah melanglang buana menggambar tubuh pada kliennya.

Doni pernah membuatkan tato sejumlah pemain sepak bola seperti Diego Miechels mantan pemain Timnas Indonesia, Julian Guevara center back Arema, dan Felipe Americo pelatih kiper Persebaya.

Tak hanya itu, orang luar negeri rutin mengundangnya sekaligus untuk mengikuti kontes. Ia berada di sana hingga empat bulan.  Kontes yang ia ikuti nasional, regional, dan internasional. Misalnya Australian Tattoo Expo 2023, Bali Tattoo Expo 2022, dan Indonesia Tattoo Fest 2023.

“Saya ke luar negeri setiap tahun, kadang tiga kali, empat kali. Itu Ke Singapura, Australia, Turki, sama Irak. Memang banyak klien di sana sekalian lomba,” kata Doni, yang memiliki usaha Studio Tato di Dinoyo Kota Malang, ini.

Latar pendidikannya turut mempermudah untuk ke luar negeri, baik dalam berkomunikasi dengan masyarakat mancanegara maupun mengurus visa. Sampai saat ini, belum ada yang menolak kepergiannya ke luar negeri sebagai pembuat tato.

Lebih lanjut, Doni mengatakan saat ini industri membuat tato sangat menjanjikan untuk nilai ekonomi. Ia menilai tato kini sudah mulai diterima di masyarakat dibandingkan sekitar enam tahun belakangan.

Dia juga melihat di Malang sudah berkembang pesat.  Bila dahulu orang bikin tato di area tertutup, namun kini  sudah mulai terbuka dan eksis. 

“Hal ini menjadi tren positif di kalangan masyarakat. Tidak kayak dulu trennya negatif. Sekarang trennya lebih ke life style (gaya hidup) lebih bisa diterima daripada enam tahun lalu,” kata spesialis tato realism ini.

“Dari segi bisnis ini sangat menjanjikan. Tato ini paling cepat prosesnya dan menghasilkan. Tato beberapa jam saja. Kalau benar-benar fokus, oke bangetlah,” sambungnya.

Doni menambahkan dalam sebulan dirinya mampu menggambar di tubuh kliennya sampai 25 orang.  

“Untuk sekarang kebanyakan mengambar mitilogi Yunani, Mesir, horor, dan kadang tokoh movie,” tandas peraih The Best Color Category dan 3rd Black and Grey Category dalam Indonesia tattoo Fest 2023, ini. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img