MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Animo mudik lebaran tahun ini dipastikan lebih tinggi, setelah dua tahun tidak boleh mudik. Selain bersilaturahmi, biasanya para pemudik juga memanfaatkannya untuk berwisata dan juga menginap ke hotel-hotel.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, hotel dan tempat-tempat wisata di Kota Malang diizinkan buka selama periode libur lebaran. Ia pun meminta agar para pelaku wisata tetap ketat memberlakukan protokol kesehatan (Prokes).
“Antisipasi bagi saya terkait pariwisata, pertama yakni hotel. Kesiapan mereka sudah kami sampaikan dan bagaimana antisipasinya. Terpenting fungsikan aplikasi PeduliLindungi. Kedua hotel restoran jangan sampai (ditemukan) alkohol dan Napza sesuai edaran gubernur dan sudah kita sampaikan semua,” ujar Ida Ayu kepada awak media, Selasa (26/4) kemarin.
Untuk sektor perhotelan, lanjut Ida, okupansi hotel sendiri diperkirakan tentunya bakal mengalami kenaikan. Namun ia belum menghitung penambahannya. Sedangkan untuk saat ini, okupansi hotel masih berkisar 40 persen sampai 50 persen.
“Tapi kita juga ditopang oleh kegiatan yang nuansanya MICE. Meeting-meeting yang dilakukan oleh pemerintah juga mendongkrak okupansi,” katanya.
Begitu halnya dengan tempat-tempat wisata. Ida meminta agar protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan. Termasuk bagi kampung wisata tematik juga diwajibkan memfungsikan kembali apilkasi PeduliLindungi. Tidak lupa juga CHSE-nya (Cleanliness Health Safety dan Environtment Sustainability).
“Khawatirnya seperti China, yang 1.000 kasus setelah Omicron itu, apalagi sekarang ada varian baru. Kita khawatirnya disitu. Jangan sampai setelah lebaran menjadi meningkat. Jadi kita menjaga,” tegas Ida Ayu.
Untuk sektor wisata, Ida juga belum mengetahui berapa persisnya prediksi penambahan wisatawan. Yang terpenting bagi Ida, yakni pemberlakuan wisata yang sehat dan menerapkan protokol kesehatan. Untuk kapasitas pengunjung di tempat wisata, ia mengimbau agar maksimal dibatasi 75 persen dari kapasitas.
“Kalau kita level dua berarti 75 persen. Tapi jangan 75 persen lah, dikurangi dikit agar lebih renggang sampai kondisi pandemi menjadi endemi dan normal. Kesiapan kita tahun ini karena dua tahun pandemi tentu euforia, perjalanan masyarakat mudik dan balik mesti melonjak,” tandasnya. (ian/aim)