Koridor Kayutangan Heritage Kian Menarik
MALANG POSCO MEDIA-Apresiasi luar biasa untuk event dengan kreativitas hebat. Parade Flashmob 108 dan Malang Fashion on the Street, Minggu (5/6) hari ini bukti masyarakat Kota Malang bergerak dan berkarya. Itu sekaligus menjadikan Kota Malang barometer seni dan fashion.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji memberi apresiasi. Ia memuji besarnya keterlibatan dan peran masyarakat Kota Malang terus memiliki karya kreatif yang menarik.
“Ini sangat kita apresiasi. Terimakasih teman-teman komunitas dan musisi-musisi mau mengadakan event seperti ini. Dan gandeng banyak orang, warga sekitar juga bisa ikut menikmati,” jelas Sutiaji.
Event yang berlokasi di Koridor Heritage Kayutangan ini menurutnya meningkatkan daya tarik spot wisata heritage baru yang tengah dibangun Pemkot Malang. Saat ini pembangunan kelanjutan revitalisasi Koridor Kayutangan Heritage sedang dilakukan.
Adanya event akan membuat warga semakin kenal dan antusias dengan keberadaan Koridor Heritage Kayutangan. Orang pertama di Pemkot Malang ini berharap citra Koridor Heritage Kayutangan yang terus dipercantik kian menguat. Dan menjadi daya tarik wisatawan luar daerah untuk berkunjung.
“Tentu kami dukung apapun kegiatan yang memberi efek pengembangan daerah lebih baik. Karena Kota Malang ini milik semuanya. Komunitas, pemerintahnya dan lainnya bisa saling sinergi dan mendukung. Saya pikir inilah kita, rasa memilikinya kuat,” paparnya.
Tidak hanya seniman musik, sektor lainnya pun ikut bergerak. Salah satunya sub sektor ekonomi kreatif fashion. Dalam ranah ini, Pemkot Malang terus dibantu TP PKK Kota Malang dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Malang.
UMKM binaan juga diminta untuk terus dilibatkan. Pergerakan dunia fashion Kota Malang menurut Sutiaji cukup meningkat signifikan.
Dalam hal ini, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji pun mengungkapkan bahwa karya-karya fashion hasil karya desainer Malang digemari dan dikenal di luar daerah. Hal ini dijelaskan Widayati berdasarkan pengalamannya saat berkunjung ke daerah luar Kota Malang.
“Banyak sekali teman-teman di luar itu tanya dan tertarik. Misalnya batik kita, karya desainer kita juga diakui dan dicari. Ini kan harus kita tangkap. Artinya karya fashion Kota Malang peluang besar untuk ditingkatkan,” jelas Widayati.
Ia menjelaskan untuk event hari ini, fashion yang dibawakan bertemakan Batik Malangan dengan sedikit nuansa heritage ala kolonial. Model busana berasal dari kalangan pejabat pemerintah daerah, forkopimda dan pimpinan perusahaan di Kota Malang.
Widayati menjabarkan runway atau panggung catwalk akan ditempatkan di kawasan bawah JPO hingga di depan Telkom Kayutangan (DiLo). Model dari berbagai kalangan akan memperagakan busana dengan berjalan kurang lebih 12 meter.
“Kita ingin menjadikan Kota Malang sebagai barometer fashion. Dengan bakat-bakat fashion karya warga Malang sendiri kita yakin bisa. Makanya ini para modelnya kita ambil dari kalangan pimpinan atau pejabat. Agar followers mereka bisa lihat dan juga tertarik,” pungkas Widayati. (ica/van)