.
Monday, December 16, 2024

Bukti Polri Inklusif, Suasana Kerja Bikin Produktif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Rara Lingga MP, Difabel Pembuat Narasi Kehumasan Polresta Malang Kota

Di balik upaya keterbukaan informasi yang digaungkan Polresta Malang Kota, ada sosok inspiratif.  Buah tangan narasi positif yang terpublikasi baik di akun media sosial resmi Polresta Malang Kota, maupun rilis pemberitaan merupakan karya penyandang disabilitas. Salah satunya Rara Lingga Mardiani Pragasiwi.

MALANG POSCO MEDIA-Sehari-harinya ia disapa Rara. Bergabung di Seksi Humas (Sihumas) Polresta Malang Kota sejak 2022 lalu. Sejak saat itulah, perempuan asli Kota Malang ini, berkarya mengisi ruang digital Polresta Malang Kota. Ia berperan aktif pembuatan narasi rilis pemberitaan.

“Sejak awal, saya  diamanahkan untuk membuat narasi kehumasan untuk akun official Polresta Malang Kota. Baik di media sosial seperti Instagram, hingga ke narasi-narasi untuk fungsi kehumasan lainnya,” ungkap Rara.

Kehadirannya di Sihumas Polresta Malang Kota bersama staf difabel Fany Akbar di bidang desain dan  konten digital. Berhasil mengantarkan Polresta Malang Kota mendapatkan penghargaan di Polda Jatim. Satuan yang erat berhubungan dengan pihak eksternal itu, menyabet Penghargaan Amplifikasi Narasi Positif Terbanyak Polda Jatim, Juni 2024 ini.

Sebelum bergabung di Polresta Malang Kota, Rara  sudah aktif melahirkan konten kreatif. Perempuan yang berstatus Pekerja Harian Lepas (PHL) Polresta Malang Kota ini, pernah menjadi kontributor sebuah portal berita, khusus di bagian entrepreneurship.

“Kemudian, saya juga aktif di karang taruna tingkat kelurahan. Alhamdulillah, juga bernah mendapatkan beberapa penghargaan pribadi, di beberapa kompetisi lokal hingga nasional,” lanjut perempuan kelahiran tahun 1994 ini.

Sejak masa kuliah, ia  aktif membuat konten itu, pernah masuk dalam Finalis 21 Besar Perempuan Inspiratif Kota Malang Tahun 2018. Juga aktif menjadi motivator, bahkan fasilitator pelatihan entrepreneur oleh Pemkot Malang dan Pemkab Malang hingga 2020 lalu.

“Kemudian saya waktu itu mengikuti agenda Bakti Kominfo 2020, dengan boot camp yang pesertanya difabel seluruh Indonesia. Saat itu dalam kompetisi yang digelar dalam event tersebut, saya menggagas ide Wisata Tanpa Batas, yang artinya inklusif dan masyarakat difabel bisa ikut menikmati wisata dengan berbagai fasilitas yang ada,” beber Alumnus Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya, itu.

Ide tersebut ternyata  membawanya menjadi yang terbaik, dari seluruh peserta. Ia berhasil mendapat Juara 1 Kompetisi Bakti Kominfo 2020, yang digelar oleh Kemenkominfo RI. Perjalanan itu, kemudian mengantarkannya bergabung di Polresta Malang Kota.

Saat itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto melalui Bagian SDM, membuka program perekrutan staf disabilitas. Dari beberapa orang yang melamar sesuai kriteria yang dibuka, Rara akhirnya lolos dan diterima.

Selain Rara dan Fany, Polresta Malang Kota juga menerima dua staf disabilitas lainnya. Yakni Fatrullah Budi Harianto yang memiliki kemampuan di bidang IT dan Ni Putu Ayu Nouvalyta Endrajaya mahir di bidang akuntansi.

Rara yang menjadi salah satu ujung tombak Polresta Malang Kota untuk mewujudkan komitmen Polri yang humanis tidak anti kritik dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Dirinya yang bergabung bersama tiga orang staf difabel lainnya, selalu mendapatkan tugas strategis.

Selaras dengan upaya Polresta Malang Kota yang semakin inklusif, dalam segala aspek pelayanan. “Kami diberikan peran-peran yang hampir setara, baik dengan anggota Polri, ASN maupun petugas lain di satuan yang ada di Polresta Malang Kota,” lanjutnya.

Rara Lingga sebagai salah satu dari keempat staf disabilitas di Polresta Malang Kota, merasakan kenyamanan bekerja di institusi tersebut. Hal ini lantaran kepercayaan besar kepada mereka, tidak membeda-bedakan, yang akhirnya melahirkan perasaan bekerja tanpa beban.

“Saat ini, seluruh anggota Polri khususnya yang berada di Polresta Malang Kota sangat peduli dengan kami, staf disabilitas. Bahkan dari satuan lain, bisa saling meminta tolong, berkolaborasi, tidak ada bedanya. Mereka sudah menganggap kami seperti rekan kerja seperti yang lainnya,” jelasnya.

Beberapa program unggulan seperti Polisi Lalu Lintas Sahabat Disabilitas (Lintas Batas), dan pelatihan komunikasi dengan kelompok difabel, juga ada peran Rara.  Program Lintas Batas Satlantas Polresta Malang Kota  merupakan agenda edukasi tentang keselamatan berkendara, aturan lalu lintas serta penerapa SIM khusus difabel.

“Saat itu memang saya berkomunikasi dengan Pak  Kapolresta Malang Kota, bersama denga rekan lain untuk menggelar agenda tersebut dan terwujud. Kemudian, Mei 2023 lalu, saya kembali mendorong agar Polresta Malang Kota semakin inklusif, bisa menggelar pelatihan. Agar tidak ragu dan takut, ketika harus berkomunikasi dengan kelompok difabel, baik dalam pelayanan maupun konteks pekerjaan,” jelas alumnus SMKK Bhakti Luhur, itu.

Rara penyandang difabel tuna daksa ini berharap agar Polri ke depan bisa semakin inklusif. Seperti tema Peringatan 78 Tahun Hari Bhayangkara, yakni Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.

“Tentu ke depan, kami dari kelompok difabel juga bisa mendapatkan kesempatan menjadi anggota Polri, yang semakin luas dari saat ini. Kelompok seperti kami yang memiliki kemampuan intelektual normal, juga bisa menjadi anggota Polri, meskipun secara fisik masuk kategori difabel berat. Karena kami melihat, saat ini Polri semakin inklusif dan semakin baik,” pungkasnya. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img