Jelang Hari Jadi ke 22 Kota Batu
MALANG POSCO MEDIA- Pesona wisata Kota Batu tak ada habisnya. Tabebuya bermekaran merupakan salah satunya. Selalu mekar di waktu spesial. Yakni Oktober, bulan Hari Jadi Kota Batu.
Sepanjang jalan protokol hingga sudut Kota Batu setiap masuk bulan Oktober dipastikan lebih indah dari bulan-bulan lainnya. Itu karena tabebuya bermekaran.
Aneka warna makin memesona. Ada kuning, putih dan ungu. Pun selalu menjadi spot foto, destinasi wisata.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan berbunganya pohon tabebuya menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Batu. Pasalnya dengan adanya pohon tabebuya di sepanjang jalan-jalan utama dan beberapa jalan desa yang ada di tiga kecamatan di Kota Batu menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Tentu ini menjadi kelebihan dan keuntungan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung setiap bukan Oktober hingga November di Kota Batu. Karena wisatawan tidak hanya berlibur, tapi juga bisa mendapatkan kesempatan melihat tabebuya bermekaran,” ujar Aries kepada Malang Posco Media.
Menariknya ada beberapa kawasan yang menjadi spot foto dadakan. Seperti Jalan Semeru, Lumbung Pendem dan Jalan Terusan Wijaya Kusuma, Pusdik Arhanud yang keduanya secara administratif berada di Desa Pendem Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
“Tentunya dengan adanya beberapa spot foto dadakan tersebut secara tidak langsung juga berdampak pada perekonomian warga. Spot tersebut juga bisa digunakan untuk menggelar even,” bebernya.
Kepala Desa Pendem Tri Wahyuwono Effendi menambahkan
selama ini jalan menuju Lumbung Pendem dan jalan di Pusdik Arhanud kerap digunakan pemerintah desa maupun Karang Taruna menggelar kegiatan rutin. Di antaranya pasar pagi setiap akhir pekan dan festival tabebuya.
“Dengan adanya bunga tabebuya yang bermekaran setiap bulan Oktober dimanfaatkan oleh masyarakat atau wisatawa berswafoto,” katanya.
Ia mencontohkan, untuk jalan menuju Lumbung Pendem setiap akhir pekan ada pasar pagi dan bazar yang diikuti oleh warga Pendem. Sedangkan jalan Pusdik Arhanud dimanfaatkan Karang Taruna setempat menyewakan baju kimono bagi wisatawan.
Sementara itu, warga Karangploso, Kabupaten Malang, Furi Intan Nasyila dan Divia Sevilla Zhorin asal Junrejo Kota Batu menyempatkan untuk menikmati sore di Lumbung Pendem. Menurut mereka tempat tersebut sangat direkomendasikan menjadi spot foto di saat senja.
“Apalagi di Lumbung Pendem juga cocok menjadi rute jogging. Ini karena pemandangan pegunungan dan hamparan sawah yang luas. Ditambah lagi bunga tabebuya mulai bermekaran,” pungkasnya. (eri/van)