MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Selama bulan suci Ramadan dan arus mudik Idul Fitri dipastikan konsumsi LPG dan BBM akan naik. Terlebih di Kota Batu yang menjadi jujugan wisatawan berlibur saat libur Idul Fitri.
Tentunya hal tersebut menjadi kecemasan bagi pelaku usaha hingga transportasi di Kota Wisata Batu yang dipastikan akan meningkat konsumsi LPG dan BBM-nya. Hal itu itu diungkapkan oleh pelaku UMKM asal Kota Batu Adi Sucipto.
“Selama Ramadan dan libur Lebaran bisa dipastikan Kota Batu akan kebanjiran wisatawan. Kami berharap dengan keadaan pemulihan ekonomi saat ini untuk LPG bisa disediakan lebih. Ini dikarenakan pelaku usaha mikro dan kecil khususnya akan kebanjiran pesanan. Sehingga jangan sampai saat produksi kehabisan stok LPG, khususnya yang 3 Kg,” ujar Adi kepada Malang Posco Media.
Adi takut jika stok LPG di pasaran kehabisan. Sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada kegiatan produksi yang terhambat. “Selain stok bisa ditambah. Para pedagang juga berharap jangan sampai ada kenaikan harga LPG. Bisa dibayangkan kalau naik harganya maka pedagang akan kesusahan menjual produknya karena harga sembako lainnya juga sudah pasti akan naik,” harapnya.
Keluhan tersebut juga diungkapkan oleh Totok AM, Sekretaris Organda Kota Batu. Ia berharap agar BBM bersubsidi bisa dipenuhi kebutuhannya. Pihaknya tidak bisa membayangkan jika stok BBM di SPBU Kota Batu terlambat. “Kami harap stok BBM di SPBU Kota Batu bisa dipenuhi dan tepat waktu. Mengingat masih sering ada keterlambatan telat. Terutama BBM bersubsidi. Apalagi untuk BBM jenis solar karena banyak kendaraan pengangkut barang yang sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Malang memastikan ketersediaan BBM berbagai jenis dan LPG aman selama bulan Ramadan hingga Lebaran nanti. Selama momen itu, Pertamina akan menambah 10 persen pasokan BBM serta 6-10 persen untuk LPG di kawasan Malang Raya.
Sales Manager Pertamina Patra Niaga Malang Raya, Ahmad Ubaidillah Maksum menyampaikan bahwa penambahan pasokan akan dimulai saat bulan Ramadan hingga H+10 lebaran. Diungkapnya jika momen biasa kebutuhan BBM di Malang Raya mencapai 2.000 ton per hari. Sementara untuk LPG mencapai 500 ton per hari.
“Untuk kebutuhan BBM di Malang Raya, paling banyak didistribusikan ke Kabupaten Malang. Berikutnya, untuk LPG ada penambahan 6 persen. Di Kota Batu, rata-rata kebutuhan sehari mencapai 100 metrik ton,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penambahan 10 persen stok BBM mengacu pada pengalaman momen-momen tahun sebelumnya. Meski begitu, saat lebaran ada penurunan pembelian BBM jenis solar. Pasalnya adanya kebijakan pembatasan mobilitas kendaraan angkutan barang saat arus mudik.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dan turun bersama kepolisian guna mengantisipasi penimbunan. Mengingat kebutuhan BBM mengalami peningkatan saat Ramadan hingga libur Lebaran. “Kami berharap BBM subsidi tepat sasaran. Pembelian BBM non subsidi memberi manfaat terhadap pendapatan pemerintah daerah. Agar tepat sasaran pembelian BBM bersubsidi jenis solar wajib barcode atau QR Code,” pungkasnya. (eri/udi)