spot_img
Sunday, June 29, 2025
spot_img

Bulog Tanam Ratusan Bibit Pohon di Arboretum Sumber Brantas Batu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Beragam upaya dilakukan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga kelestarian titik nol sumber air Sungai Brantas.

Salah satunya dengan melakukan penanaman bibit pohon di Arboretum Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sedikitnya ada 413 bibit pohon yang ditanam di wilayah tersebut, Sabtu (14/12) pagi.

“Kami menanam sekitar 413 bibit pohon di kawasan titik nol sumber air Sungai Brantas,” Kata Direktur DJA Wilayah Sungai (WS) Brantas, Hermawan Cahyo Nugroho.

Dia menguraikan penanaman bibit pohon ini merupakan program konservasi lingkungan. Bertajuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Program Bulog Hijau digelar di Arboretum Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Malang Posco Media

“Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Yayasan Nurhayati Alima dan Perum Jasa Tirta I (PJT I),” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa
Arboretum di Sumber Brantas merupakan salah satu sumber utama mata air Sungai Brantas yang mengaliri Jawa Timur. Program ini digelar dengan tujuan memastikan keberlanjutan aliran air yang menjadi penopang kehidupan, termasuk irigasi pertanian dan kebutuhan domestik.

Terlebih menurut Hermawan wilayah hulu Sungai Brantas menghadapi tantangan penurunan debit air karena banyaknya aktivitas pertanian sayur-mayur.

“Melalui langkah konservasi ini, kami berupaya mengembalikan cadangan air secara bertahap untuk kebutuhan jangka panjang,” ujarnya

Dia mengatakan bahwa
Arboretum juga dirancang sebagai suaka tanaman keanekaragaman hayati. Dan menjadi habitat bagi tanaman konservasi yang produktif dan bermanfaat secara ekologis maupun ekonomi.

“Sumber Brantas adalah titik kehidupan dan upaya konservasi untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Karena air adalah elemen utama dalam pertanian, seyogyanya kita harus menjaga dan merawat demi mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan,” tuturnya.

Di tempat yang sama
Ketua Yayasan Nurhayati Alima Achmad Yunus mengatakan bahwa pohon produktif dipilih untuk memotivasi masyarakat lokal agar turut menjaga tanaman konservasi.

“Masyarakat sering bertanya apa manfaat langsung dari konservasi. Dengan adanya pohon produktif yang berbuah, masyarakat dapat merasakan dampak ekonomi dan lebih antusias merawatnya,” ungkap Yunus.

Sementara itu, Direktur Human Capital Bulog, Sudarsono Hardjosoekarto menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog. Fokus pada kegiatan ini adalah untuk pada keamanan pangan.
Dia juga menegaskan bahwa konservasi lingkungan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat.

“Ini juga yang harus dipahami bersama. Bahwa ketahanan pangan sangat bergantung pada ketersediaan air,”katanya.

Dia juga menguraikan bahwa . sebagai negara agraris, semua pihak harus melindungi hulu-hulu sungai seperti Brantas yang menjadi sumber irigasi utama.

“Dengan langkah ini, Bulog turut mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor beras,” katanya.

Ia juga memuji sinergi antara Bulog, PJT I, dan Yayasan Nurhayati Alima dalam melaksanakan program yang tidak hanya berorientasi pada lingkungan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Program konservasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju keberlanjutan cadangan air dan ketahanan pangan. Tanaman produktif seperti Alpukat Hass diharapkan menjadi simbol transformasi nyata yang mampu menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama melindungi sumber daya alam,” pungkasnya.(ira/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img