spot_img
Sunday, June 22, 2025
spot_img

Buntut Pelemparan, Bisa Musafir Lagi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Arema FC kecewa berat usai menjalani laga pertama di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, setelah sebelumnya harus jadi musafir hampir 2,5 tahun. Kekecewaan tersebut bukan karena comeback berakhir kekalahan telak dari Persik Kediri. Melainkan adanya insiden pelemparan terhadap rombongan bus tim tamu ketika dalam perjalanan menuju hotel. Manajemen klub berjuluk Singo Edan pun mempertimbangkan untuk pindah homebase.

General Manager (GM) Arema FC Yusrinal Fitriandi menyampaikan kekecewaan mendalam atas insiden pelemparan bus tim Persik Kediri usai pertandingan  Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan , Minggu (11/5) lalu. Dia juga menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan dan mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat.

“Kami kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin. Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub, bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri,” kata dia.

Kekecewaan tersebut sangat mendalam mengingat perjuangan yang dilakukan manajemen klub selama hampir tiga tahun terakhir. Pengorbanan dana hingga psikis harus dirasakan selama harus berpindah-pindah homebase dari 2022 sampai 2025.

“Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi. Padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir. Rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kami tidak dihormati di sini,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Inal ini menyebutkan, hilangnya dukungan suporter selama tiga tahun terakhir dan ekspektasi tinggi yang diterima tim saat kembali bermain di Malang.

Lebih lanjut, Yusrinal juga menyoroti pihak keamanan terkait standar pengamanan pertandingan. Dari sisi produksi pertandingan, manajemen telah melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam).

Bahkan, dua laga terakhir Arema FC saat gelar Charity Games dan lawan Persik Kediri, penyelenggaraan menelan dana lebih 1 miliar.

“Pihak keamanan mohon juga melakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC. Laga kemarin itu level renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami  prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan,” ungkapnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img