MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Potensi tembakau di Kabupaten Malang terbilang cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kabupaten Malang masih memiliki lahan tembakau yang sangat luas disamping banyaknya lahan pertanian dan perkebunan lainnya. Tercatat, ada sekitar 496 hektar yang tersebar di belasan kecamatan.
Dari jumlah tersebut, jika dibagi berdasarkan pengembangan jenis komoditas, 251 hektar komoditas Tembakau Rejeb dan 245 hektar untuk Tembakau Virginia. Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang mencatat komoditas tanaman tembakau saat ini yang berkembang cukup baik.
Bupati Malang, HM Sanusi mengapresiasi potensi itu, saat gelaran Pameran Produk Tembakau dan Alsintan yang digelar DTPHP Kabupaten Malang, kemarin. Dalam kesempatan itu, beberapa produk tembakau hasil pertanian Kabupaten Malang dipamerkan. Bersamaan dengan pameran alat mesin pertanian yang mengalami pengembangan dan kini dipakai di Kabupaten Malang.
“Produk tembakau juga potensinya besar di Kabupaten Malang. Selama itu dikelola dengan baik dan harus ada kreativitas, maka akan menguntungkan petani,” kata Sanusi. Ia berharap agar kelompok tani bisa berinovasi dan tetap mengedepankan pertanian kerakyatan, namun tetap memperhatikan standar industri agar mampu bersaing.
Bupati juga mengapresiasi masyarakat petani tembakau dan petani lain yang mampu mengelola dan menjaga kualitas hingga beberapa di antaranya menghasilkan merek dagang yang legal. “Sejauh ini para petani tembakau di Kabupaten Malang juga telah menjalin hubungan kemitraan dengan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan tembakau,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, festival tersebut juga memamerkan produk hasil perkebunan dan pertanian lain. Termasuk buah lokal, dan kopi. Sektor pertanian kopi, ungkap Sanusi, saat ini menjadi salah satu unggulan. Berdasarkan data dari DTPHP Kabupaten Malang, bahwa produksi komoditas kopi didominasi oleh jenis kopi Robusta dan Arabika.
Total luasan lahan untuk kopi Robusta mencapai 19.605 hektar dengan produksi mencapai 14.129 ton per tahun. Sedangkan luasan lahan pada komoditas kopi Arabika, sebesar 2.018 hektar dengan kapasitas produksi hingga 805 ton dalam satu tahun. Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera mengatakan, dengan pameran tersebut pihaknya bermaksud untuk semakin mengenalkan produk-produk pertanian asli Kabupaten Malang.
Baik dari hasil panennya, ataupun produk yang sudah dilakukan pengolahan dan menjadi barang siap jual. “Diharapkan nanti bisa lebih mengenalkan produk pertanian Kabupaten Malang yang sudah punya nama di tingkat nasional. Produk kita banyak, baik yang sudah dalam bentuk olahan, maupun masih dikemas sebagai hasil panen,” terang Avicenna. (tyo/mar)