MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kasus perundungan yang terjadi di Kabupaten Malang mendapat perhatian serius dari Pemkab Malang. Bupati Malang, HM Sanusi langsung mendatangi RSI Gondanglegi, kemarin. Didampingi Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, dia menjenguk MWF, 7, yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Sanusi sempat mengajak MWF untuk ngobrol. Namun, siswa salah satu SD di Kepanjen itu memilih diam. Dia hanya menganggukkan kepala atau menggelengkan kepala saat Sanusi memberikan beberapa pertanyaan. Sementara Dewi Sulistyowati, ibu korban mengatakan jika kondisi anaknya sudah berangsur membaik, meski di tangannya masih terpasang infus.
“Anak saya tetap ingin melanjutkan sekolah, namun tidak di sekolah yang sama. Tapi pindah. Katanya takut jika tetap di sana,” kata Dewi. Kepada kedua pejabat Pemkab Malang ini, dia dan Edi Subandi, suaminya mengaku membawa anaknya ke RSI Gondanglegi karena kondisinya yang kritis. “RSUD Kanjuruhan menolak karena kondisi anak saya kritis,” ungkap Dewi.
Kepada Malang Posco Media, Sanusi menegaskan, MWF akan mendapat pendampingan dari Pemkab Malang, dalam hal ini DP3A Kabupaten Malang untuk mendapatkan trauma healing. “Kondisinya sudah baik, sudah bisa merespon. Diajak komunikasi juga nyambung, hanya saja enggan berbicara. Karena dia masih trauma,” papar pria ini.
Menurutnya, jangka waktu trauma healing, tidak dapat ditentukan. “Kondisi seperti ini, tidak dapat dibiarkan,” katanya. Saat ini, yang dilakukan Pemkab Malang juga akan membantu biaya perawatan untuk MWF. Sanusi sendiri mengaku sangat menyesali kejadian ini. “Harusnya tidak boleh ada lagi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah,” tegasnya.
Kepala DP3A Kabupaten Malang, drg. Arbani Mukti Wibowo membenarkan, bahwa pihaknya juga fokus pada penyembuhan trauma psikososial korban. “Nanti kami bekerjasama dengan Himpsi akan melakukan trauma healing,” katanya. Dia mengatakan trauma healing tidak hanya diberikan kepada korban, tapi juga pelaku, dengan metode home visit agar korban dan pelaku tetap bisa bersekolah. (ira/mar)