Akhir November Beroperasi, Mulai Survei Titik Halte
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Operasional bus Trans Jatim di Kota Malang tinggal sebulan lagi. Berbagai kesiapan terus dilakukan oleh pemerintah, yakni dalam hal ini Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Timur bersama Dinas Perhubungan Kota Malang.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra menyampaikan, bus Trans Jatim sudah mulai melintas di jalanan Kota Malang pada Sabtu (25/10) akhir pekan kemarin. Bus itu menyusuri rute Trans Jatim dari Terminal Hamid Rusdi menuju Terminal Batu. Namun armada tersebut hanya merupakan bus uji coba dan untuk keperluan survei saja. Dalam hal ini survei untuk penentuan titik halte.
“Itu masih survei jalur dan halte. Bus-nya warna merah, dan yang digunakan kemarin juga bukan bus Trans Jatim yang sebenarnya. Itu dari provinsi yang melakukan,” jelas Jaya, sapaannya, Minggu (26/10).
Dijelaskan Jaya, proses survei halte dilakukan oleh tim Dishub Jatim. Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian titik mana saja yang ditentukan oleh Dishub Jatim. Namun demikian, berdasarkan komunikasi awal, pihaknya telah mengusulkan kebutuhan halte yang mungkin bisa dipilih oleh Dishub Jatim.
“Titik halte yang mungkin dibutuhkan, menurut kami proyeksinya lebih dari lima titik. Itu di tempat-tempat strategis. Hanya saja kami belum bisa sampaikan, karena itu Dishub Jatim yang menentukan,” terang dia.
Untuk kepastian titik mana saja yang akan dipilih menjadi halte bus Trans Jatim, Jaya menyebut kewenangan sepenuhnya ada di Dishub Jatim. Meski waktunya sudah mepet, namun Jaya memastikan bus Trans Jatim memang akan diluncurkan pada akhir November mendatang.
“Sampai saat ini, targetnya memang masih sesuai rencana. Yaitu akhir November akan beroperasi. Ya kita tunggu saja dengan sabar,” tutur dia.
Sedangkan untuk rute, setelah survei jalur pada akhir pekan kemarin, Jaya memastikan tidak ada perubahan. Rutenya tetap dimulai dari Terminal Hamid Rusdi dan diakhiri di Terminal Batu.
Dari Terminal Hamid Rusdi mengarah ke Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Ki Ageng Gribig lalu ke arah Jalan Danau Jonge, Jalan Danau Toba dan ke Jalan Ranugrati. Kemudian menuju Jalan Hamid Rusdi, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Trunojoyo, Jalan Kertanegara, Jalan Majapahit, Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Semeru.
Lalu berlanjut ke Jalan Arjuno, Jalan Kawi dan Jalan Besar Ijen, kemudian ke Jalan Bandung, Jalan Veteran, Jalan Raya Sumbersari lalu ke Terminal Landungsari melalui Jalan Tlogomas.
Dari Terminal Landungsari, bus Trans Jatim mengarah ke Kota Batu melewati Jalan Raya Sengkaling, Jalan Sidomakmur, Jalan Raya Sumbersekar, Jalan Diponegoro, Jalan Raya Junrejo, Jalan Raya Tlekung dan Jalan Raya Oro-Oro Ombo. Kemudian Jalan Agus Salim, Jalan Imam Bonjol, Jalan Patimura, Jalan Dewi Sartika hingga berakhir di Terminal Batu.
“Jadi rute ini memang melintasi titik-titik strategis Kota Malang. Mulai dari kawasan pendidikan, perdagangan, pusat kota, hingga destinasi wisata menuju Batu,” tegas dia.
Lalu pada beberapa waktu ini pihaknya juga tengah sibuk mengkondisikan untuk kesiapan sopir Trans Jatim yang akan dilibatkan dari sopir angkot, serta memastikan adanya armada feeder tambahan yang saat ini tengah dikaji menggunakan bus sekolah.
“Komunikasi tetap jalan, tapi memang masih ada hal-hal teknis yang perlu dibicarakan lagi. Sedangkan pelibatan bus sekolah untuk feeder Trans Jatim itu dilimpahkan ke angkutan kota Dishub Kota Malang, makanya perlu masih perlu didiskusikan dulu,” tegasnya.
Menyikapi adanya armada bus uji coba Trans Jatim yang terlihat melintas di Kota Malang, Forum Komunikasi Paguyuban Angkot (FKPA) Kota Malang, Stefanus Hari Wahyudi berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan kepastian kepada para sopir angkot sebelum bus Trans Jatim beroperasi.
Terutama terkait dilibatkannya angkot sebagai feeder Trans Jatim. Sementara untuk titik halte, ia belum memberikan komentar lebih jauh karena belum ada titik haltenya. “Kalau memang uji coba, kami minta ada keputusan final dulu, agar tidak menimbulkan kegaduhan. Harus ada win-win solution untuk memastikan nasib kami. Karena pemerintah juga menjanjikan feeder tapi belum ada kejelasan sistem dan regulasinya,” harap dia. (ian/jon)









