MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Uji coba rekayasa lalu lintas sudah berjalan dua pekan ini. Salah satu permasalahan yang menjadi pembahasan ketika evaluasi adalah sulitnya akses penyeberangan bagi masyarakat. Salah satu jalan keluarnya, Dinas Perhubungan Kota Malang bakal menggunakan Pelican Crossing atau zebra cross dengan alat kontrol.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, kajian terbaru pihaknya butuh banyak Pelican Crossing karena ada setidaknya tiga traffic light yang dimatikan. Yakni di simpang PLN-Avia, simpang Rajabaly, dan Simpang Sarinah Alun-Alun.
“Setidaknya kita butuh enam Pelican Crossing di Kayutangan. Itu mulai dari PLN, Rajabaly sampai Sarinah. Untuk saat ini, agar kendaraan lebih pelan, kita sudah memasang pita kejut terlebih,” terang Jaya, sapaannya.
Dikatakan Jaya, untuk pengadaan Pelican Crossing ini tentunya akan dimatangkan setelah uji coba satu arah ini diputuskan berlanjut. Untuk Pelican Crossing dan pita kejut lainnya, lanjut Jaya, setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta. Memang selain enam Pelican Crossing, juga butuh 10 pita kejut lagi. “Jadi mungkin kita akan anggarkan di PAK pertengahan tahun nanti. Ini memang dibutuhkan untuk melengkapi fasilitas jalan,” tegas Jaya.
Untuk saat ini, di sepanjang jalan Basuki Rahmat khsusnya di persimpangan Rajabaly, ada petugas dari Dishub bakal membantu warga yang kesulitan untuk menyeberang. Karena keterbatasan personel, pada akhir pekan bergantian dengan personel dari unsur Pramuka yang siap membantu masyarakat.
Hal ini diakui sangat membantu dan kedepan memang Dishub Kota Malang secara bertahap akan melengkapi sarana prasarananya. “Seperti yang di Alun Alun itu, saya merasa malu dan ditampar wajah saya. Karena disitu justru orang yang mau menyeberang dibantu oleh petugas parkir. Maka ini penting sekali untuk kedepannya. Kalau ada Pelican Crossing lebih enak,” tandasnya. (ian/udi)