spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Cabor Pendatang Baru Sukses Digelar; Gresik Juara Umum Triathlon

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA –  Kabupaten Gresik mencatat sejarah dengan keluar sebagai juara umum cabang olahraga (cabor) Triathlon dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 dengan raihan enam medali, yaitu tiga emas dan tiga perunggu.

Pertandingan berlangsung di Bendungan Lahor, Kabupaten Malang pada 24–28 Juni 2025. Semua atlet Triathlon Gresik sukses menyumbang medali. Sementara tuan rumah Kabupaten Malang di peringkat empat, di bawah Kabupaten Situbondo dan Kota Probolinggo.

Triathlon atau Trilomba adalah kompetisi yang terdiri dari beberapa cabang olahraga, yaitu renang, balap sepeda dan lari, dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu. Khusus Triathlon ini adalah cabor pendatang baru di ajang Porprov Jatim.

Baru dipertandingakan untuk Porprov tahun 2025 ini, Triathlon diikuti 21 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Terbilang sukses dalam gelaran Porprov IX Jatim 2025, Triathlon memperbutkan 12 medali emas, 12 medali perak dan 12 medali perunggu.

“Secara umum kualitas kompetisi meningkat, melihat banyaknya jumlah peserta dan daerah yang ikut, menunjukkan perkembangan positif minat dan pembinaan cabor Triathlon di Jawa Timur. Persaingan cukup merata mengingat ini adalah event Porprov pertama, walau Gresik masih mendominasi,” ungkap Ketua Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Jatim, Anastasia Kirana.

Dijelaskannya, untuk pelaksanaan lomba berlangsung relatif lancar dan aman, meski sempat ada sedikit catatan terkait logistik transisi dan keamanan lintasan sepeda atau lari. Secara keseluruhan, untuk cabor yang baru pertama dilombakan di Porprov Jatim, Triathlon sukses digelar dengan baik.

“Penjadwalan dan koordinasi antar bidang, seperti waktu start, marshal dan teknis penalti dinilai bagus, khususnya di Porprov yang baru pertama kali ini dilaksanakan. Selain itu cabor Triathlon mulai mendapat perhatian publik dan media lokal, apalagi dengan adanya kategori youth dan mixed relay yang lebih menarik disaksikan,” terang Kirana.

Untuk catatan sebaran medali dan performa daerah, menurut Kirana, Gresik sebagai juara umum, cukup konsisten dalam menjaga keunggulan di nomor individu dan tim. Gresik Memiliki program pembinaan jangka panjang melalui klub-klub lokal dan dukungan KONI daerah yang konsisten.

“Regenerasi atlet di Gresik berjalan baik, atlet junior mereka kini mulai dominan di youth dan sprint distance. Pelatih dan manajemen tim solid, adaptif terhadap perubahan format lomba. Untuk Situbondo di posisi dua, memiliki atlet berpengalaman dan pembinaan klub swasta yang aktif. Untuk Probolinggo meningkat signifikan, terutama di nomor usia muda,” jelasnya.                   |

Sementara Kabupaten Malang di peringkat empat, meski berstatus tuan rumah, dinilai belum mampu bersaing di podium utama. Lebih lanjut Kirana meyakini, daerah-daerah lain bisa lebih bersaing jika fokus ke pelatihan usia dini (12–15 tahun), memperkuat program latihan terintegrasi (renang–sepeda–lari) dan memperbanyak keikutsertaan dalam event nasional.

Khusus Kabupaten Malang sebagai tuan rumah, Kirana memberi catatan bahwa fasilitas venue untuk renang dan jalur sepeda-lari  sudah cukup memadai dan strategis untuk event. Ditambah juga antusias masyarakat dan panitia lokal cukup tinggi. Selain itu, pelibatan sukarelawan dan komunitas lokal cukup membantu kelancaran lomba.

“Sebagai tuan rumah, ekspektasi terhadap prestasi atlet lokal cukup tinggi, namun hanya menempati peringkat empat. Indikasi pembinaan belum maksimal, untuk itu perlu penataan ulang pola rekrutmen dan pelatihan atlet muda,” sebut Kirana berharap adanya peningkatan pembinaan cabor Triathlon di daerah.

Menurutnya, KONI dan Pengprov perlu mendorong setiap Pengkab/Pengkot membentuk klub dan rutin mengikuti event. Selain itu perlu adanya desentralisasi kompetisi. Untuk itu, Porprov harus dilengkapi dengan kejuaraan regional antar-Karesidenan atau Kejurda Mini per semester untuk evaluasi pembinaan.

“Selain itu perluasan nomor dan kategori, dengan mendorong masuknya nomor Aquathlon, Duathlon, dan Paratriathlon untuk inklusivitas. Kami juga berharap untuk cabor Triathlon Jawa Timur ke depan, perlu digitalisasi dan promosi. Mengingat pentingnya dokumentasi visual seperti live stream, highlight dan wawancara untuk menarik sponsor serta minat atlet muda,” pungkasnya. (bua/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img