STIKES Widyagama Husada Malang
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widyagama Husada Malang telah mencapai kemajuan yang pesat. Kualitas dari berbagai sektor terus mengalami peningkatan. Kemajuan itu berdampak pada kualitas lulusan yang dihasilkan. Tentunya, juga berdampak pada kepercayaan masyarakat yang semakin meluas.
Berdasarkan pencapaian itu, di tahun depan, STIKES Widyagama Husada akan melakukan satu terobosan besar. Yaitu akan mengubah nama dari Sekolah Tinggi menjadi Institut. Itu artinya akan banyak perubahan yang akan dilakukan. Berubahnya nama menjadi Institut akan semakin menambah jumlah program studi.
Dan bisa jadi diantaranya dari rumpun yang berbeda. Alias selain rumpun kesehatan. “Ketua STIKES Widyagama Husada dr. Rudy Joegijantoro, MMRS mengatakan, ide untuk menjadi Institut sudah lama. Untuk mewujudkan itu diperlukan upaya yang tidak mudah. Salah satu yang harus dicapai adalah nilai akreditasi semua program studi, minimal sudah harus Baik Sekali.
“STIKES Widyagama Husada sudah mencapai itu,” katanya. Selain itu tenaga dosen juga harus kompeten. Ada beberapa yang sudah terkualifikasi dengan jenjang pendidikan doktor. “Kami memiliki lebih dari delapan dosen yang sudah doktor. Dan ini sangat memungkinkan bagi kami untuk menjadi Institut,” garapnya.
Rudy menyampaikan, terkait penambahan program studi atau fakultas pihaknya sudah memikirkan matang. Rencananya akan dibuka prodi dari rumpun teknologi. Sehingga selain prodi kesehatan, akan ada prodi teknik. “Rencananya kami buka teknik informatika. Prodi ini juga berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan berbasis artificial intelligence,” tuturnya.
Menurut Rudy, saat ini nama STIKES sudah tidak lagi favorit di mata masyarakat. Maka, kata dia, lembaga harus punya keberanian dan tekad besar untuk melakukan transformasi. Inovasi dan terobosan inovatif menjadi sebuah keniscayaan. STIKES Widyagama Husada juga memiliki kesempatan yang sama.
Harus ada perubahan besar yang dilakukan. Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk perubahan tersebut. “Kita harus berani mengambil keputusan untuk maju. Kampus ini harus ada perubahan. Kalau tidak akan tergilas. Akan tertinggal dari kampus lain yang juga sudah melakukan ancang-ancang,” ungkapnya.
Rudy sendiri sebenarnya lebih dari ketua sekolah tinggi. Pemikiran dan ide-ide besarnya bahkan telah diadopsi dan dipakai oleh kampus lain. Karena itu, dia akan segera melakukan koordinasi dan konsolidasi yang lebih inten dengan yayasan agar STIKES Widyagama Husada, segera bertransformasi dengan perubahan besarnya.
Salah satunya dengan perubahan nama menjadi Institut. “Harapan kami ide dan gagasan ini segera ditangkap dan ditindaklanjuti. Kalau tidak bisa dipakai oleh lembaga lain,” kata dia.
Selain pergantian nama menjadi institut, STIKES Widyagama Husada juga merancang sistem pendidikan berbasis project. Terutama bagi mahasiswa semester akhir. Sehingga mereka lulus tidak harus dengan skripsi.
Dan tugas ini bisa dilakukan secara kolaboratif. Bahkan bisa lintas prodi. “Karena banyak sekali project di bidang kesehatan. Kalau mahasiswa mau mengembangkannya akan sangat mudah. Apalagi bisa menggandeng sponsor. Itu akan semakin bagus hasilnya,” pungkasnya. (imm/mar)