MALANG POSCO MEDIA– Puluhan model profesional tampil cantik memukau hari pertama Malang Fashion Week di Transmart Kamis (27/10) kemarin. Dengan fashion kekinian, mereka menampilkan maha karya ratusan desainer dari seluruh Indonesia.
Founder Malang Fashion Week Agus Sunandar mengatakan, event kali kelima ini mengalami peningkatan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat khususnya para desainer. Saking banyaknya desainer yang berpartisipasi, maka event akbar ini pun digelar sampai empat hari.
“Kali ini kita laksanakan empat hari, meningkat satu hari karena pesertanya banyak dari seluruh Indonesia. Ada sebanyak 276 desainer sehingga kita harus laksanakan empat hari. Tiap harinya ada empat slot show,” ungkap Agus saat opening Malang Fashion Week.
Lebih rinci, pada Malang Fashion Week kali ini, ada sebanyak 146 young desainer, 111 profesional desainer dan 15 guest desainer nasional dan internasional bersama maha karya spesialnya. Karya para desainer itu diperagakan 32 model profesional.
Tema besar Malang Fashion Week kali ini adalah ‘Valiant’. Ini menjadi simbol semangat dan rasa optimisme setelah masa pandemi.
Sedangkan tiap harinya ada tema khusus yang diangkat. Hari pertama adalah Modest Wear, lalu hari kedua Etnics and Wedding. Kemudian hari ketiga Arema Fashion Charity and Every Wear serta hari terakhir tentang Urban Wear.
“Dalam rangkaian acara ini juga akan ada charity. Kita akan melelang baju desainer dan semua hasilnya akan kita sampaikan untuk korban Tragedi Kanjuruhan,” beber Agus.
Sementara Wali Kota Malang Drs H Sutiaji yang hadir pada kesempatan itu mengaku terkesan. Sebab sejak pelaksanaan Malang Fashion Week pertama hingga kelima ini menunjukkan intensitas yang bagus. Seandainya pendaftaran desainer terus dibuka, maka akan butuh waktu dan biaya tambahan yang besar.
Wali Kota Sutiaji pun mengatakan pada event Malang Fashion Week selanjutnya, bisa saja pemerintah memberi support yang lebih besar. Sehingga pelaksanaan event makin banyak melibatkan desainer dan rentang hari pelaksanaannya bisa diperpanjang.
“Tidak menutup kemungkinan akan kita lakukan itu. Lalu kolaborasi nanti mungkin sentralnya akan di MCC, kita sudah punya tempat. Ketika orang berkunjung sudah tahu ini lho publik spacenya ekonomi kreatif untuk sub sektor ini dan itu,” tambahnya.
Ia terkesan dengan hasil karya UMKM yang bersinergi dengan para desainer itu. Sutiaji berharap dengan adanya pelaksanaan Malang Fashion Week bisa turut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Secara tidak langsung nanti akan membawa bagaimana pertumbuhan ekonomi kita naik. Ketika pertumbuhan naik, secara otomatis PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota Malang akan naik. Itu tugas kita semua,” tukasnya.
Senada, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan Malang Fashion Week menjadi momentum yang bagus untuk terus menggali sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kota Malang melalui ekonomi kreatif. Sebab event ini melibatkan desainer, komunitas hingga UMKM
“Jadi getok tularnya sangat luar biasa. Multiplier effectnya itu luar biasa. Dengan melibatkan desainer paling tidak produk UMKM bisa dijaga. Jadi tidak hanya kain melulu motifnya itu saja. Dengan desainer regional, nasional, internasional itu UMKM harus menggeliat dan mematchingkan diri dengan kebutuhan pasar,” tutur Budi.
Selain itu, Malang Fashion Week ini juga menjadi ajang promosi yang tepat untuk meningkatkan sektor ekonomi kreatif. Maka Budi berharap dukungan dan sinergi semua pihak untuk mensukseskannya.
“Apabila terus diikuti dengan kontinyu, sinergi dan dukungan perbankan, komunitas dan seterusnya, mudah mudahan Insya Allah pertumbuhan ekonomi Kota Malang menjadi lebih baik,” pungkasnya. (ian/van)
Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami
