.
Friday, November 22, 2024

Cari Jodoh di Coban Jodo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wilayah yang luas membuat Kabupaten Malang tak pernah kehabisan potensi wisata. Terutama dari alamnya yang indah. Patahan kontur tanah yang dialiri air sungai membentuk banyak air terjun. Salah satunya di Desa Ngadirejo Kecamatan Jabung. Disana ada Coban Jodo. Tepatnya di Dusun Bendolawang Ngadirejo.

Menurut kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa setempat, Coban Jodo mulai pembenahan dan pencarian jalan sekitar tahun 2017. Coban itu cukup terjaga dengan kejernihan air dan alamnya yang masih ‘perawan’.

“Sebelum dikelola belum ada jangkauan jalannya. Mulai dikelola oleh masyarakat atau Pokdarwis tahun 2018,” ungkap Wicahyo, Ketua Pokdarwis Ngadirejo kepada Malang Posco Media, Jumat (18/3).

Singkat cerita, asal muasal Coban Jodo ini berasal dari seseorang yang melarikan diri akibat dikejar-kejar para penjajah. Lalu ia bersembunyi di coban tersebut. Bahkan, ada mitos yang menyuarakan bahwa Coban Jodo ini familiar mujarab untuk membantu mereka yang masih jomblo dan mengharapkan untuk langsung bersua dengan jodohnya.

Tak sedikit yang percaya dengan mitos itu. Karena sekadar mitos, kata Wicahyo, sudah semestinya memaknai sebagai sebuah mitos saja. Kata Jodo dalam bahasa jawa, yang artinya jodoh.

Coban Jodo terdiri dua air terjun di sisi tebing utara dan timur.  Coban Jodo juga memiliki ibarat dua insan yang diciptakan berpasang-pasangan dan hidup harmonis dibuktikan dengan letaknya yang berdampingan.

Dalam perjalanan ke Coban Jodo pengunjung akan menemui banyak coban. Di antaranya Coban Kricik. Dinamai demikian karena debit airnya sangat kecil. Selain itu Coban Suko yang berada di tengah-tengah sungai. Setelah itu Coban Singo. Untuk menuju kesana dari arah Kota Malang sekitar 25 kilometer. “Coban Jodo paling tinggi di antara coban sebelumnya, yakni 10 meter,” ungkapnya.

Saat ini Pokdarwis Desa Ngadirejo terus melakukan pengembangan dan promosi. Terutama perbaikan akses jalan masuk. Meski demikian tak mengurangi kesan petualangan menantang di sepanjang jalur wisata. (tyo/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img