MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Usai pengembangan kawasan di Kayutangan dan Alun-Alun Tugu, pemerintah kini tengah melakukan revitalisasi di kawasan Jalan Besar Ijen. Yakni dengan adanya pemasangan lampu dekor yang bekerjasama dengan dana oleh CSR. Dengan adanya pembangunan tersebut, muncul kekhawatiran timbulnya keramaian baru, sementara sarana penunjang seperti parkir saja belum tersedia.
Kepala Dinas Perhubungan Widjaja Saleh Putra tidak memungkiri bahwa di sekitar kawasan tersebut belum ada satu pun kantong parkir yang tersedia. Akan tetapi pihaknya mengaku masih memetakan beberapa titik yang dimungkinkan menjadi opsi untuk kantong parkir nantinya.
“Misalnya di daerah Jalan Retawu (museum), lalu nanti juga kita lihat di Taman Slamet apakah bisa atau nggak nanti kita lihat kondisinya. Tapi yang paling tepat di Stadion Gajayana, tapi kita lihat kondisinya,” ungkap Jaya sapaannya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Menurut Jaya, hal ini sudah menjadi perhatian baginya serta segera didiskusikan bersama perangkat daerah yang terkait, mulai dari Satpol PP, DPUPRPKP hingga DLH. Dikatakan Jaya, kantong parkir untuk kawasan Ijen itu sebenarnya juga termasuk dalam kajian pihaknya untuk penyediaan lahan parkir di kawasan Klojen dan sekitarnya.
“Penyediaan lahan parkir itu bukan hanya bersifat insidentil aja kita siapkan, tapi pada prinsipnya kita sedang berjalan untuk kajian penyediaan parkir, untuk mengcover khususnya di wilayah Klojen. Titik titik mana yang bisa dimunculkan lahan parkir. Misalnya di Jalan Kawi itu bisa menjadi lahan parkir, selama ini parkir ditepi jalan. Yang memang menjadi masalah kita itu parkir di tepi jalan,” terangnya.
Karena pihaknya tengah melakukan pemetaan dan analisis terlebih dahulu, Jaya juga berharap masyarakat nantinya harus bisa mematuhi aturan dan arahan petugas nantinya. Hal ini berkaca dari kawasan Kayutangan yang dikembangkan kawasannya dengan tanpa kantong parkir.
“Ini kita tidak bisa seperti membalik tangan. Selama ini kita pahami Kayutangan itu dibangun nol, tidak ada garis sempadan sama sekali. Tentu dengan adanya bangkitan seperti ini, konsekuensinya memanfaatkan tepi jalan,” sebutnya.
“Namun sambil berjalan, kami sudah siapkan strateginya diantaranya lahan parkir yang mudah-mudahan di tahun 2024 bisa terwujud dan mengoptimalkan lahan parkir di MOG yang bertingkat. Tentu itu dalam rangka untuk memenuhi ruang parkir,” pungkas Jaya. (ian/aim)